Makalah Iman,Islam dan Ihsan


     I.     Latar belakang
Manusia yang beruntung adalah manusia yang memiliki agama,karna dengan agama manusia memiliki nilai dan aturan untuk menjalani hidup dengan sebaik-baiknya.Presiden Indonesia yang ke-4 di kenal dengan bapak pluralisme mengatakan bahwa “semua agama benar” dan perkataan beliau benar adanya bila di tinjau secara horizontal (sesama makhluk) dan di nilai dalam kehidupan di dunia saja.memang faktanya benar,tidak ada agama yang membolehkan manusia berbuat sewenang-wenangnya dan merugikan orang lain seperti ,mencuri,berzina,memperkosa,menindas dan lain sebagainya.semua agama mengajarkan manusia untuk berbuat baik kepada manusia dan alam sekitarnya.akan tetapi bila di tinjau secara vertikal (antara makhluk dan pencipta) islam lah yang paling benar).
Dalam ayat al-quran Tuhan (allah) telah menjelaskan kepda kita bahwa agama yang paling baik disisi-Nya adalah agama islam,dalam surat Al-imran ayat 19 Telah di jelaskan,Allah Subhnallah Wa Ta’ala berfirman :
اِنَّ الَّدِيْنَ عِنْدَالله آلْإِسَلَم
Islam adalah agama yang paling sempurna,agama yang menunutun kehidupan pemeluknya secara rinci dan jelas.karna islam datang untuk meluruskan agama-agama terdahulu yang di ajarkan oleh rasul-rasul sebelumnya yang telah di simpangkan dan menjadi pelengkap ajaran-ajaran rasul sebelumnya.Islam adalah pembenaran,islam menuntun hidup manusia kepada kebaikan dalam segala aspek kehidupan,tetapi banyak manusia yang tidak mengetahui dan menyadarinya.
Ada tiga pilar penting agama islam yang manusia harus diketehui
 Untuk menuju kehidupan yang tidak hanya menciptakan kebaikan dan kebenaran, akan tetapi juga untuk menuju kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat,yaitu iman, islam dan ihsan.
                        Iman, Islam dan ihsan memiliki makna masing-masing dan saling bersangkut paut karna memiliki kesamaan di antaranya, yang dimana ketiga pilar tersebut adalah cara utama untuk menuju kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat
  II.     Rumusan masalah
v  Pengertin iman, islam dan ihsan
v  hubungan iman, islam dan ihsan.
III.     Pembahasan
1.    Iman
a)   Pengertian Iman
Definisi dari iman secara etimologi berasal dari bahasa arab amana-yukminu-imanan yang artinya percaya. Sedangkan secara terminologi menurut jumhur ulama’ iman adalah at-tasdiqu bil qolbi,al-qoulu bil lisan,wa al a’malu bil arkaan artinya membenarkan atau dalam hati,mengucapkan atau mengikrarkan dengan lisan,mengamalkan dengan perbuatan.[1]
Iman sendiri sebenarnya adalah sebuah pembuktian terhadap penyerahan diri kepada Tuhan yang maha esa (Allah) sebagai pencipta sekeligus penguasa mutlak semesta alam.
Dalam al-qur’an surat Al-hujarat potongan ayat 14,Allah Subhanallahu ta’ala berfirman yang artinya : “Sesungguhnya orang yang sebenarnya beriman ialah orang yang percaya kepada Allah dan Rasullnya.”
b)  Penjelasan definisi iman
Ø Membenarkan dengan hati
“Membenarkan dengan hati” maksudnya adalah menerima kebenaran atas segala sesuatu yang di sampaikan dan di ajarkan oleh rasulullah salallahu alaihi wasalam serta rasul sebelumnya.
Allah Subhanallahu ta’ala berfirman :
وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَٰٓئِكَةًۭ ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةًۭ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَيَزْدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمَٰنًۭا ۙ وَلَا يَرْتَابَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌۭ وَٱلْكَٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًۭا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ
Artinya : “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” ( QS.AL-Mudatsir : 31 )
Ø Mengucapkan dengan lisan
“mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan” maksudnya adalah menyatakan dengan lisan bahwa dirinya beriman kepada allah dengan mengucapkan dua kalimat syahadat yaitu “Asyhaduallah Ilaha Illallah Wa Asyhaduanna Muhammad Rasulullah” yang artinya ( Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah ).
Di riwayatkan Imam Muslim dari abu hurairah Radhiallaahu anhu,ia berkata bahwasanya Rasulullah salallahu alaihi wasalam bersabda :”Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih yang paling utama adalah ucapan “LA ILAHA ILLALLAHU” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan (kotoran) dari tengah jalan, sedang rasa malu (juga) salah satu cabang dari iman.”(HR.Muslim)[2]
Ø Mengamalkan dengan perbuatan
“Mengamalkan dengan perbuatan” maksudnya adalah sesuatu yang di yakininya dalam hati dan yang di ikrarkannya dengan lisan di implementasikan dengan perbuatan sebagai bukti bahwa dirinya benar-benar beriman kepada allah. Mengamalkannya dengan ibadah-ibadah yang di perintahkan allah kepadanya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Allah subhanallahu ta’ala berfirman :
اَلَّدِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَا هُمْ يُنْفِقُوْنَِ ,أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقا‌ً لَهُمْ دَرَجَاة عِنْدِ رَبِّهِمْ وَمَعْفِرَةٌ وَّرِزْقً كَرِيْمٌِ



Artinya : “Orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka.Itulah orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.
Ulama’ terdahulu yang biasa di kenal saat ini dengan sebutan Ulama’ salaf menggolongkan amal termasuk dalam kategori pengertian Iman.Oleh sabab itu Ulama’ salaf menganggap dan meyakini bahwa iman dapat bertambah dan berkurang atas sesuatu yang di lakukannya.
c)   Bertambah dan berkurangnya iman
Dalam masalah bertambah dan berkurangnya iman dapat di ketahui dari segi amal perbuatan meskipun hanya terkadang sedikit salah menilainya,kita dapat mengetahui bertambahnya iman bila seseorang mengerjakan hal-hal yang baik atau menjauhi perbuatan yang buruk, dan sebaiknya apabila seseorang melakukan perbuatan yang menentang syari’at atau perbuatan yang dilarang oleh allah maka imannya telah meredup dan berkurang.
Ulama’ salaf membenarkan tentang adanya bertambah dan berkurangnya iman.dan mereka menguatkannya dengan dalil-dalil yang telah di sebutkan di atas.
Ø Rukun-rukun iman
Ada 6 rukun iman yang harus tertanam dan yang kita imani dalam hati. Enam rukun tersebut adalah yang paling utama dan menjadi inti dari cabang-cabang iman dan hukumnya wajib kita imani, sebagaimana yang telah di sebutkan dalam Sabda rasulullah di atas. Adapun enam rukun tersebut ialah :
Pertama : Iman kepada Allah subhanallahu ta’ala
Kedua : Imana kepada malaikat-malaiktNya
Ketiga : Iman kepada kitab-kitabNya
Kempat : Iman kepada rasul-rasulnya
Kelima : Iman kepada hari akhir (Kiamat)
Kenam : Iman kepada Qada’ dan qadar.
2.    Islam
a)   Pengertian islam
Defenisi dari secara etimologi berasal dari bahasa arab aslama-yuslimu-islaman yang artinya pasrah, atau tunduk. Sedangkan secara terminologi
yaitu agama yang berisi ajaran tauhid menyerah diri serta tunduk kepada Tuhan Allah maha Esa yang di bawa nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam untuk menunjukkan jalan yang lurus kepada ummatnya.
KH Endang Saifuddin Anshari[4]. mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan pengertian Islam, bahwa agama Islam adalah:
1.    Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap persada.
2.    Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan: dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya.
3.    Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan akhirat.
4.    Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.
5.    Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah Saw. Wallahu a'lam.
Orang-orang yang telah islam atau orang yang telah memeluk agama islam di sebut muslim. Orang-orang yang telah memeluk agama islam berarti dia telah memasrahkan dirinya kepada allah dan melaksanakan perintah-Nya  dan menjauhi larangan-Nya[5]. Dan orang tersebut telah terbebani hukum (mukallaf)[6].
Nama “Islam” bagi agama ini diberikan oleh Allah Subhanallahu ta’ala sendiri. Dia juga menyatakan hanya Islam agama yang diridhai-Nya dan siapa yang memeluk agama selain Islam kehidupannya akan merugi di akhirat nanti. Islam juga dinyatakan telah sempurna sebagai ajaran-Nya yang merupakan rahmat dan karunia-Nya bagi umat manusia, sehingga mereka tidak memerlukan lagi ajaran-ajaran selain Islam.Ini membuktikan bahwa islam adalah agama yang peling benar, dan hal ini telah di jelaskan dalam Al-qur’an surat Al-imran ayat 19.
Allah Subhanallahu ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّدِيْنَ عِنْدَالله آلْإِسْلَم
Artinya : “Sesungguhnya agama di sisi allah ialah islam”.(QS. 3 : 19)
Dan Allah berfirman dalam ayat lain :
وَمَنْ يَّبْتَغِ غِيْر الإِسْلَمِ دِيْنَا فَلَنْ يقْبَل مِنْهُ وَهُوَ فِي الْأَخِرَة مِنَ الْخَسِرِيْنَ
Artinya : “Dan siapa saja yang memeluk agama selain islam, tidak akan di terima (oleh Allah) dan dia termasuk orang-orang yang merugi di akhirat nanti.” (QS. Al-imran : 85)
Di tambah lagi dalam surat lain Allah subhanallahu ta’ala berfirman :
اليَومَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيْتُ لَكُمْ آلإِسْلَمِ دِيْنَا
Artinya : “Pada hari ini Aku telah sempurnakan agamamu (islam) dan Aku telah  limpahkan nikmat-Ku kepada mu dan Aku ridha islam sebagai agamamu.” (QS. 5:3)
Bahkan menurut Al-Quran, semua agama yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul sebelum Muhammad pun pada hakikatnya adalah agama Islam dan pemeluknya disebut Muslim (Q.S. 2:136), (Q.S. 10:72) dan banyak lagi ayat-ayat lainnya. Bahkan, Hawariyun, yakni sebutan bagi pengikut Nabi Isa a.s., menyebut diri mereka Muslim (Q.S. 3:52).
b)  Rukun-rukun islam
1)     Mungucapkan Syahadat
Mengucapkan syhadat  ( اَشْهَدُ اَنْ لَإاِلَهَ اِلَّاالله وَاَشْهَدُ اَنَّ محمد الرَّسُوْلُ الله ) adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh orang islam maupun orang yang menghendaki masuk islam. Karna syahadat adalah sebuah kesaksian diri bahwa tiada tuhan yang berhak di sembah kecuali Tuhan (Allah) yang maha Esa, dan Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam adalah utusan-Nya.
2)     Mendirikan Sholat
Mendirikan sholat adalah salah satu bentuk cara berhubungan vertikal secara langsug dari seorang hamba kepada Allah subhanallahu Ta’ala.
3)     Menunaikan Zakat
Menunaikan zakat adalah salah satu perintah Allah kepada hambanya untuk membagi hartanya kepada orang-orang yang tidak mampu. Sehingga rasa kepedulian antara sesama manusia terwujud. Kesolidaritasan da saling tolong menolong akan semakin kuat ikatannya.
4)     Melaksanakan Puasa
Puasa adalah salah satu perintah tuhan yang sebagia besar manusia mampu melaksanakannya. Rasa lapar dan haus, menahan hawa nafsu adalah bentuk kepedulian atau kesetaraan semua manusia. Puasa mengajarkan kita bagaiman rasannya lapar dan haus, agar kita peduli kepada manusia yang kelaparan dan tidak mampu.
5)     Menunaikan Haji
Haji adalah perintah Allah yang dimana keharusan pelaksananya adalah bagi orang-orang yang mampu saja untuk menunaikannya. Haji adalah ajang tempat memper erat ukhuwah atau persaudaraan antara ummat muslim se dunia.
3.    Ihsan
a)   Pengertian Ihsan
Defenisi ihsan secara etimologi berasal dari bahasa arab (isim masdar) ahsana-yuahsinu-ihsanan berarti baik atau penuh perhatian. Sedangkan secara terminologi ihsan adalah menyembah Allah seakan-akan kita melihat-Nya, atau setidaknya kita selalu merasa di awasi oleh-Nya.
ihsan sendiri merupakan usaha untuk selalu melakukan yang lebih baik, yang lebih afdhal, dan bernilai lebih sehingga seseorang tidak hanya berorientasi untuk menggugurkan kewajiban adalah beribadah, melainkan justru berusaha bagaimana amal ibadahnya diterima dengan sebaik-baiknya oleh Allah. SWT. Karena dia akan merasa diawasi oleh Allah, maka akan terus timbul dihatinya tuntutan untuk selalu meng upgrade amal perbuatannya dari yang kurang baik menjadi yang  baik, dari yang sudah baik, terus berusaha untuk yang lebih baik demi diterimanya amal perbuatan mereka.
Sebagai contoh, seseorang yang melakukan sholat, cukup dengn melakukan syarat dan rukun sholat saja, tanpa  harus khusu’ maupun khudu’. Orang itu sudah tidak dituntut lagi kelak karena dia sudah melakukan kewajibannya walaupun hanya sebatas menggugurkan kewajiban belaka. Beda dengan orang yang muhsin (ihsan), maka dia akan melakukan sholat tersebut dengan sesempurna mungkin, dia tidak hanya memperhatikan syarat dan rukun saja, melainkan adab dalam sholat, kekhusyu’an, khudu’, dan hal-hal yang dapat menghalangi sampainya ibadah tersebut sampai kepada hadroh sang kholiq.
Ihsan memiliki potensi untuk menjuhkan kita dari sifat buruk di hati atau bisa di sebut penyakit hati seperti; sombong, riya’, hasud, dengki dan lain sebagainya. Ihsan juga salah satu cara agar bagaimana Allah menerima ibadah-ibadah kita.
4.    Hubungan antara islam, iman dan ihsan
Islam, iman dan ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan, ketiganya saling berhubungan atau terdapat sangkut paut yang perlu di terapkan untuk menuju keridhoa-Nya.Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah, keyakinan tersebut di implementasikan melalui islam yang di dalamnya terdapat rukun-rukun yang wajib di kerjakan, kemudian pelaksanaannya di lakukan dengan ikhlas setulus hati karena Allah Subhanallahu ta’ala merasa seakan-akan kita melihat Allah, atau setidaknya merasa Allah melihat dan mengawasi kita.
IV.     Kesimpulan
Jadi betapa pentingnya Iman, Islam dan Ihsan. Ketiganya adalah pondasi menuju kehidupan yang bahagia dan kekal karena ketiganya menentukan amal dan ibadah manusia semasa hidupnya.
Ketiganya ibarat sebuah bangunan, Iman sebagai pondasi penyanggah dan penguat suatu bangunan dan islam sebagai atap atau entitas yang ada di atasnya, sehingga bila iman yang di ibaratkan pondasi rapuh dan mudah roboh maka islam pun yang di ibaratkan atap akan jatuh,  semua rukun-rukun islam dan kewajiban dalam islam akan di tinggalkan.
Ihsan di ibaratkan hiasan yang mempercantik dan memperindah bangunan tersebut dengan tujuan untuk menarik perhatian sang Kholik. Karena hidup di dunia semata-semata untuk mencari keridhoan-Nya. Dengan cara mengimplementasikan iman, islam dan ihsan dalam kehidupan Allah akan meridhoi kita.
Sekian pemaparan dari kami, mungkin dari pemaparan tentang iman, islam dan ihsan yang kami berikan terdapat kekurangan dan kesalahan yang di sebabkan karena terbatasnya pengetahuan kami.
Kami mohon maaf dengan sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr Wb.


 Catatan Kaki

[1] Hadist Arba’in ( Imam An-nawawi al jawi )
 
[2] Risalatul muawanah[3] Islam sistem nilai terpadu (Dr.H.Imaduddin Abdurrahman M.sc)[4] Kuliah Al-Islam, (Endang Saifuddin Anshari) Pusataka Bandung, 1978, hlm. 46
[5] Dienul Islam, (Drs. Nasruddin Razak) Al-Ma’arif Bandung, 1989, hlm. 56-57
[6] sullamu at-taufiq, (sayyid Abdullah bin Husain bin thohir ba’alawi)







V.     Daftar pustaka
Imam an-nawawi al-jawi, Hadis arba’in
Sayyid Abdullah ibn Alawi A- Haddad,, Terjemah Risalatul Muawanah, Mutiara ilmu, bandung; 2012
Dr.ir.Muhammad Imaduddin Abdulrahim M.sc, Islam system nilai terpadu, Gema insani press, Cetakan pertama, Jakarta; 2002
Dr.H.Endang Saifuddin Anshari Kuliah Al-Islam,Pusataka, Bandung; 1978
Drs. Nasruddin Razak Al-Ma’arif, Dienul Islam, Bandung; 1989
Sayyid Abdullah bin Al-husain bin Thahir  Alwi Ba’alawi, sullam at-taufiq
Share on Google Plus

About Epal Yuardi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment