PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tak heran jika Filsafat dari beberapa kalangan dinilai dari sudut
pandang yang berebeda-beda. Dan tak sedikit yang takut ataupun enggan untuk
mempelajari filsafat, dengan anggapan berbagai hal yang menguatkan argumen
mereka yang tak mau tahu tentang filsafat. Entahlah apakah pemikiran semacam
itu adalah produk budaya pemikiran di sebagian masyarakat masyarakat indonesia
atau juga di berbagai negara lain. Tapi kami pun sangat setuju jika filsafat di
jadikan pola pemikiran manusia seharusnya.
Anugrah yang dimiliki manusia berupa kesempurnaan akal sangatlah di
sayangkan jika tak digunakan dengan maksimal. Dengan akal manusia dapat
berpikir dengan sedalam-dalam nya hingga sampai kepada masalah yang paling
rumit sekalipun. Dengan akal manusia dapat memaknai apa yang melatarbelakangi
kehidupan ini. Namun perdebatan panjang seputar filsafat sampai sekarang ini
masih dipermasalahkan. Tak hanya dari orang awam yang tak tahu menahu masalah
yang sebenarnya, tapi juga dari kalangan ilmuwan, hal ini berkaitan erat dengan
doktrin agama yang membatasi pemikiran manusia sehingga mereka yang menolak
filsafat tak sedikit bertahan karena argumen keyakinan dari agama yang sudah
dijadikan patokan kebenaran. walaupun filsafat juga bertujuan untuk menguak
kebenaran.
Bagaimana dengan islam sendiri? Apakah juga memberikan larangan
dengan adanya filsafat atau membolehkan dengan pemikiran yang bebas dan radikal
sesuai dengan ciri filsafat,atau islam memberikan batasan-batasan tertentu
dalam berfilsafat. Dengan uraian selanjutnya kami berusaha untuk menjelaskan
dengan semaksimal kami apa yang sudah menjadi topik makalah ini yaitu seputar
pengertian dan ruang lingkup keilmuwan filsafat. Besar harapan makalah ini
memberikan banyak manfaat bagi pembaca.
B.
Rumusan Masalah
a. Pengertian filsafat
dan filsfat islam
b. Batasan kajian
filsafat islam
C.
Tujuan
a. Unukmengetahuiapaartidarifilsafatdanfilsafatislamitusendiri
b. Mengetahuibatassan-batasanfilsafatislam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianFilsafatdanFilsafat Islam
a)
PengertianFilsafat
Para otoritas Muslim
dariberbagaimadzhabpemikiranyagberbedaselamaberabad-abadmencobamendefinisikanmaknafalsafah,suatuistilah yang
masukkedalambahasa Arab melaluiusahapenerjemahanteksYunani yang
dilakukanpadaabad ke-2 H/ke-8 M dan ke-3 H/ke-9 M.Sebagiandefinisi yang
berasaldariYunanidan yang paling lazim di kalanganfilosof Islam
adalahsebagaiberikut:
1.
Filsafat (al-falsafah) adalahpengetahuantentangsegala
yang ada .
2.
Filsafatadalahpengetahuantentang yang ilahiahdan yang insaniah.
3.
Filsafatmencariperlindungandalamkematian. Maksudnya, cintapadakematian.
4.
Filsafatadalahsenitentangseni-senidanilmutentangilmu-ilmu.[1]
Filsafat adalahstuditentangseluruhfenomenakehidupandanpemikiranmanusiasecarakritis dandijabarkan dalam konsep
mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari
solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi
tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika.
Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir
dan logika bahasa.[2]
Istilahfilsafatdapatditinjaudariduasegi,
yakni:
1.
Segi semantic: perkataanfilsafatdari kata bahasa Arab falsafah, yang
berasaldaribahasaYunaniyakniphilosophia,
yang berartiPhilos= cinta, suka (loving), dan Sophia = pengetahuan. Jadiphilosophiaberarticintakepadakebijaksanaanataucintakepadakebenaran.
2.
Segipraktis: dilihatdaripengertianpraktisnya,
filsafatbarartialampikiranataualamberpikir. Berfilsafatberartiberpikir. Namun,
tidaksemuaberpikirberartiberfilsafat.
Berfilsafatadalahberpikirsecaramendalamdansungguh-sungguh.
Filsufhanyalah
orang
yangmemikirkanhakikatsegalasesuatudengansungguh-sungguhdanmendalam.Tegasnya:
Filsafatadalahhasilakalseorangmanusia yang
mencaridanmemikirkansuatukebenarandengansedalam-dalamnya.[3]
Karenaluasnyaruanglingkuppembahasanilmufilsafat,
makatidakmustahilkalaubanyak di
antaraparaahlifilsafatmemberikandefinisinyasecaraberbeda-beda.Definisi-definisiilmufilsafatdarifilsuf
Barat danTimur di bawahini:
a.
Plato (427 SM – 347 SM) :Filsafatadalahpengetahuantentangsegala
yang ada.
b.
Aristoteles (382 SM – 322 SM)
:Filsafatadalahilmupengetahuan yang meliputikebenaran, yang
didalamnyaterkandungilmu-ilmumetafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politikdanestetika.
c.
Al-farabi (wafat 950 M)
:filsafatadalahilmupengetahuantentangalammaujuddanbertujuanmenyelidikihakikat
yang sebenarnya.[4]
Dan
penulismenyimpulkanbahwaIlmufilsafatadalahilmu yang
menyelidikisegalasesuatudenganmendalammengenaiketuhanan, alamsemestadanmanusia,
sehinggadapatmenghasilkanpengetahumtentagbagaimanahakikatnyasejauhapa yang
dicapaiolehakalmanusia, danbagaimanasikapmanusiaituseharusnyasetelahmencapaipengetahuanitu.
b)
PengertianFilsafat Islam
Penulislangsungsajamemaparkandefinisi-definisiFilsafat
Islam menurutbeberapacendekiawanmuslimdiantaranya:
1.
MustofaAbdurRazik: Filsafat yang tumbuh di negeri
Islam dan di bawahnaungan Negara Islam, tanpamemandang agama
danbahasapemiliknya.
2.
Dr. Ibrahim Madzkur: Filsafat Arab
bukanlahberartibahwaiaadalahproduksuatu rasa tau ummat. Meskipundemikian,
sayamengutamakanmenamakannyafilsafat Islam, Karen Islam bukanakidahsaja,
tetapijigasebagaiperadaban.[5]
Denganuraiandiatasmakadapatlahdisimpulkanbahwafilsafat
Islam adalahsuatuilmu yang dicelupajaran Islam
dalammembahashakikatkebenaransegalasesuatu.
Banyakdikalanganparaahliberbedadalammenanamkanfilsafat
Islam. Apakahiamerupakanfilsafat Islam ataufilsafat Arab atauadanama lain
darikeduaistilahitu.
Prof.
Mu’in, menyatakanapabilafilsafatitudisebutdenganFilsafat Arab,
berartimengeluarkan orang Iran, orang Afganistan, orang Pakistan dan orang
India. Olehkarenaitu, beliaumemilihdanganFilsafatIslam.[6]
Sebenarnyaperbedaanistilahtersebuthanyalahperbedaannamasaja,
sebabbagaimanapunjugahidupdansuburnyapemikiranfilsafattersebutadalahdibawahnaunganislamdankebanyakanditulisdalambahasaarab.
Kalau yang dimaksuddenganfilsafatArabialahbahwafilsafattersebutadalahhasil
orang Arab semata-mata, makatidakbenar.[7]
B.
RUANG
LINGKUP KEIMUWAN FILSAFAT ISLAM
Mengkaji filsafat islam tidak semudah
membalikan telapak tangan. Ia dengan sarat muatan teologis dan historis. Secara
historis filsafat
islam tarik menarik kepentingan bahwa orisinilitas filsafat berasal dari yunani
atau islam adalah fakta yang tak bisa di hindarkan. Begitu pula, dalam tataran
teologis penerimaan filsafat kerap berbenturan antara pandangan keimanan dan pemikiran liberal filsafat.daam
perkembangan selanjutnya, filsafat diakui sebagai bagian dari agama islam
karena memiliki tujuan yang
sama yakni mencari hakikat kebahagian dengan jalan yang benar. Hal ini berkaitan
dengan objek material filsafat bahwa objek penyelidikan filsafat adalah segala
yang ada dan mungkin ada,tidak terbatas. Dalam tradisi filsafat agar bisa
sampai pada makna
yang esensi dari suatu hal, seseorang harus melakukan penjelajahan secara radikal,
logis, dan serius. Filsafat disebut islami bukan karena yang melakukan
aktivitas kefilsafatan itu orang orang yang beragama islam, atau orang
berkebangsaan arab atau dari objeknya membahas pokok-pokok keislaman. Islam
disini adalah roh sebagai nilai spritual sebuah filsafat islam.
Objek filsafat sangat luas cakupannya
karena meliputi segala sesuatu yang ingin diketahui dan segala pengetahuan
manusia. Dengan demikian manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif maka
manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang
ada dan yang mungkin ada menurut akal pikirannya.jadi, objek filsafat ialah
mencari keterangan sedalam-dalamnya. Dalam filsafat juga terdapat objek
material dan objek formal, objek material adalah objek yang di jadikan sasaran
penyelidikan oleh suatu ilmu atau objek yang dipelajari oleh suatu ilmu itu
sendiri. Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek
materialnya. Dan stiap ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Adapun objek
filsafat islam adalah objek kajian pada umumnya yaitu realitas, baik yang
material maupun yang gaib. Perbeaanya terletak pada subjek yang memiliki
komitmen qur’ani.dalam hubungan ini, objek kajian filsafat islam dalam tema
besar adalah tuhan, manusia, dan alam yang bersumber pada al-quran, al hadist
dan akal. Tema ini dapat dijabarkan lebih spesifik sesuai dengan perkembangan
zaman, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari perkembangan sejarah pemikiran
kefilsafatan hingga sekarang memiliki semangat yang sendiri-sendiri. Lebih
jelas lagi, menarik untuk dikutip pandangan C.A Qadir, bahwa objek kajian
filsafat islam antara lain :
1. Masalah
doktrin monoteisme atau kesaan alloh.
2. Masalah
yang menyangkut kenabian
3. Masalah
penyelarasan antara filsafat dan agama
Akan
tetapi, pengkajian objek bisa meluas dan mendalam sehingga objeknya bisa
ditambah. Hal itu karena bahwa dibelakang objek ilmu-ilmu positif yang
diperoleh dengan penelitian dan pengujian, dan yang bertujuan mengenal sejumlah
perkara tertentu , terdaat persoalan yang lebih umum dan lebih jauh. Dan hanya
bisa ditanggulangi akal pikiran semata.
Persoalan-persoalan itulah yang membentuk
filsafat. Misalnya dari apa benda pada umumnya ini tersusun? Bagaimana suatu
benda dapat berubah menjadi lainnya, seperti perubahan oksigen dan hidrogen
menjadi air. Selain hal itu ada lagi pertanyaan yang tidak termasuk dalam salah
satu ilmu nyata, dan metode-metode ilmu itupun tidak berguna bagi
perkara-perkara yang ditanyakan. Persoalan-persoalan itu membentuk ilmu fisika
model tertentu, dan dari sini meningkat ke ilmu yang lebih umum ialah
“metafisika” yang membahas wujud padaumumnya, tentang sebab wujud, sifat zat
yang mengadakan. Dari sini kita menjawabpertanyaan “apakah alam semesta ini
terwujud dengan sendirinya ataukah ia punya sebab yang tidak tampak?[8]
Demikian objek kajian filsafat islam
yang memiliki ciri khas tersendiri meskipun tidak bisa dihindari
keterpengaruhan dari filsafat yunani dalam mengkaji objek.
BAB III
Manusia adalah
makhluk yang sangat sempurna di antara mahluk yang di ciptakan oleh tuhan,
dengan kata lain masalah yang ada didalam kehidupan ini bisa di pecahkan dengan
cara berpikir sedalam dan seakurat mungkin, karna pada hakikatnya filsafat
adalah suatu ilmu yang diciptakan untuk mencari kebenaran yang
sebenar-benarnya, namun disisi lain banyaknya pandangan yang berbeda di antara
masyarakat, mereka malah enggan untuk mempelajari filsafat. Banyak argument
yang menyebabkan seperti itu, entah dari doktrin yang dating dari kebudayaan
masyarakat ataukah dari agama yang di anut oleh masyarakat yang dianggapnya
sebagai kebenaran sekaligus patokan untuk mencari sebuah hukum kebenaran itu
sendiri. Hal seperti itu tidak lepas dari ciri ataupun sifat filsafat itu
sendiri yang bercorak bebas dan radikal
dalam proses berfilsafatnya. Padahal filsafat juga bertujuan untuk mencari
kebenaran.
Lalu bagaimana dengan
islam? Apakah islam memperbolehkan untuk berfilsafat untuk para penganutnya?
Karna pada hakikatnya agama islam adalah agama yang menganjurkan utuk mencari
kebenaran dan mengarahkan penganutnya kejalan yang benar, sama seperti filsafat
yang dalam pengertiannya itu adalah untuk mencari kebenaran, pada dasarnya filsafat dan filsafat islam
adalah sebuah pemikiran yang sama dan berada dibawah naungan islam itu sendiri
dan kebanyakan berada pada naungan islam itu sendiri.
Ruang lingkup
filsafat islam tidak lepas dari dua objek yaitu objek materian dan objek
formal, dimana objek material ini berupa segala yang ada dan yang mungkin ada
yang sifatnya tidak terbatas. Sedangkan objek formal adalah sudut pandang
darimana sang subjek menelaah objek materialnya. Akan tetapi, pengkajian objek bisa
meluas dan mendalam sehingga objeknya bisa ditambah. Hal itu karena bahwa
dibelakang objek ilmu-ilmu positif yang diperoleh dengan penelitian dan
pengujian, dan yang bertujuan mengenal sejumlah perkara tertentu , terdaat
persoalan yang lebih umum dan lebih jauh. Dan hanya bisa ditanggulangi akal
pikiran semata.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi,
Dedi,
M.Ag.Pengantar
Filsafat Islam, Bandung :CV Pustaka Setia, 2013.
Muzairi,
M.Ag.Filsafat
Umum,
Yogyakarta
:Teras,
2009.
Mustofa, H.A. Drs.Filsafat
Islam, Bandung : CV pustakasetia, 2004.
Poerwantana. Drs.seluk-selukFilsafat
Islam, Bandung: PT. Rosda, 1988.
Hossein
Nasr, OliverLeamanEnsiklopediTematisFilsafat Islam, Terjemah “History of Islamic Philosophy”, Bandung : Mizan Press, 2003.
http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat. Tanggal 14 februari 2015. Jam 02.06 PM.
[1]Hossein Nasr, OliverLeaman“EnsiklopediTematisFilsafat Islam”, Terjemah “History of Islamic Philosophy”, Bandung 2003, Mizan Press,
Hlm.29-30.
[3]Drs. Poerwantana. “seluk-selukFilsafat Islam” PT. Rosda,
Bandung, 1988, Hlm. 1.
[4]Drs. H. A. Mustofa, “Filsafat Islam”, CVPustakasetia,
Bandung, 2004, Hlm 9-10.
[5]Fuad Al-Ahwani, Hlm. 15.
[6]Drs. H. A. Mustofa, “Filsafat Islam”, CVPustakasetia,
Bandung, 2004, Hlm 17.
[7]Drs. H. A. Mustofa, “Filsafat Islam”, CVPustakasetia,
Bandung, 2004, Hlm 18.
[8]Drs. H. A. Mustofa, “Filsafat Islam”, CVPustakasetia,
Bandung, 2004, Hlm 19.
sumber:https://www.academia.edu/11472875/Makalah_filsafat_islam
0 komentar:
Post a Comment