ILMU TAUHID
Disusun Oleh :
YESI YUARDANI
: 3619095
Dosen Pembimbing :
Dr.YUMNA,M.A
JURUSAN MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH (MHU-D)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN BUKITTINGGI
2019 M / 1441 H
TAUHID
1.
Dalil-dalil Ilmu Tauhid
Pada
hakikatnya persoalan yang dihadapi ilmu tauhid yaitu bagaimana menetapkan
kepercayaan-kepercayaan islam dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Sebagai
sumber ilmu tauhid[1], al-qur’an telah banyak
membicarakan berbagai permasalahan ketuhanan tiga diantaranya adalah sebagai
berikut :
a.
QS. Al-ikhlas : 3-4
لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ :
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (ayat 3)
وَلَمْ يَكُنْ
لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia
(ayat 4)
b. QS. AL-maidah : 73
لَقَدْ
كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ
إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ
Artinya:
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan
:”Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada
tuhan selain dari tuhan yang esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa
siksaan yang pedih.
c. QS. Az-zumar : 4
لؤ أَرَادَ
اللَّهُ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا لَاصْطَفَىٰ مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ
سُبْحَانَهُ ۖ هُوَ اللَّهُ الْوَاحِدُالْقَهَّارُ
Artinya:
“Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu
dia akan memilih apa yang dikehendaki“Kalau sekiranya Allah hendak mengambil
anak, tentu dia akan memilih apa yang dikehendakinya di antara ciptaan-ciptaan
yang telah diciptakannya. Maha suci Allah. Dialah Allah yang maha esa lagi maha
mengalahkan”.
2. Ilmu Kalam di sebut juga ilmu
yang berdiri sendiri
Istilah Ilmu kalam berasal
dari kata al-kalam, yang mula-mula berarti susunan kata yang mengandung suatu
maksud. Kemudian kata tersebut menunjukkan salah satu sifat tuhan, yaitu sifat
berbicara atau mutakalliman.
Sedangkan, kata “Ilmu Kalam”
sendiri mulai terpakai di masa Khalifah al-ma’mun pada zaman Dinasti Abbasiyah.
Pada masa itu dipelajari buku-buku terjemahan filsafat Yunani oleh kaum
Mu’tazilah, kemudian mereka dipertemukanlah system filsafat dengan kajian agama
tentang tuhan, hasil kajian tersebut menjadi ilmu yang berdiri sendiri dengan
nama ilmu Kalam[2]. Dasar-dasar yang dijadikan sebagai
penamaan ilmu kalam tersebut antara lain :
a. Masalah terpenting yang
menjadi kajian abad-abad awal kalendarium islam adalah tentang “Kalam Allah”
(firman Allah) dan tidak azalinya al-qur’an (khalaq al-qur’an).
b. Dasar ilmu kalam yaitu dalil-dalil
pikiran, mereka jarang kembali kepada dalil-dalil naqal, kecuali setelah
menetapkan benarnya pokok persoalan.
c. Pembuktian
kepercayaan-kepercayaan agama menyerupai logika dalam filsafat[3].
3. Sifat wajib dan sifat jaiz
Allah
a. Sifat wajib Allah ada 20
yaitu[4]
:
|
|||
Sifat
Wajib |
Bahasa
Arab |
Maksud |
|
Wujud |
ﻭﺟﻮﺩ |
Ada |
|
Qidam |
ﻗﺪﻡ |
Terdahulu |
|
Baqa |
ﺑﻘﺎﺀ |
Kekal |
|
Mukhalafatuhu
lilhawadis |
ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ
ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ |
Berbeda
dengan makhluk-Nya |
|
Qiyamuhu
binafsih |
ﻗﻴﺎﻣﻪ
ﺑﻨﻔﺴﻪ |
Berdiri
sendiri |
|
Wahdaniyat |
ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ |
Esa (satu) |
|
Qudrat |
ﻗﺪﺭﺓ |
Kuasa |
|
Iradat |
ﺇﺭﺍﺩﺓ |
Berkehendak
(berkemauan) |
|
Ilmu |
ﻋﻠﻢ |
Mengetahui |
|
Hayat |
ﺣﻴﺎﺓ |
Hidup |
|
Sam'un |
ﺳﻤﻊ |
Mendengar |
|
Basar |
ﺑﺼﺮ |
Melihat |
|
Kalam |
ﻛﻼ
ﻡ |
Berbicara |
|
Kaunuhu
qaadiran |
ﻛﻮﻧﻪ
ﻗﺎﺩﺭﺍ |
Keadaan-Nya
yang berkuasa |
|
Kaunuhu
muriidan |
ﻛﻮﻧﻪ
ﻣﺮﻳﺪﺍ |
Keadaan-Nya
yang berkehendak menentukan |
|
Kaunuhu
'aliman |
ﻛﻮﻧﻪ
ﻋﺎﻟﻤﺎ |
Keadaan-Nya
yang mengetahui |
|
Kaunuhu
hayyan |
ﻛﻮﻧﻪ
ﺣﻴﺎ |
Keadaan-Nya
yang hidup |
|
Kaunuhu
sami'an |
ﻛﻮﻧﻪ
ﺳﻤﻴﻌﺎ |
Keadaan-Nya
yang mendengar |
|
Kaunuhu
bashiiran |
ﻛﻮﻧﻪ
ﺑﺼﻴﺭﺍ |
Keadaan-Nya
yang melihat |
|
Kaunuhu
mutakalliman |
ﻛﻮﻧﻪ
ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ |
Keadaan-Nya
yang berbicara |
b. Sifat jaiz Allah
Sifat Jaiz bagi Allah adalah sifat yang mungkin boleh
dimiliki dan boleh tidak dimiliki oleh Allah SWT.
Sifat jaiz Allah hanya ada satu yaitu فَعْلُ كُلِّ
مُمْكِنٍ أَوْ تَرْكُهُ artinya Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau
tidak sesuai dengan kehendaknya.
4. Contoh Aplikasi pengertian ilmu tauhid menurut Syekh Muhammad Abduh
Menurut Syekh Muhammad Abduh, Ilmu tauhid adalah Ilmu yang membahas
tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib baginya, sifat-sifat jaiz baginya
dan tentang sifat-sifat yang ditiadakan darinya dan juga tentang rasul-rasul
Allah baik mengenai sifat wajib, jaiz, dan mustahil.
Dapat disimpulkan bahwa seruan Islam tentang tauhid dan keimanan
bertumpu pada kekuatan argument akal. Itulah sebabnya, kata Abduh, kewajiban
utama seorang muslim sesungguhnya adalah perenungan akal sehingga melalui
eksplorasi akal ini diperoleh keyakinan dan keimanan yang kuat kepada Allah
azza wa jalla.[5]
Contoh :
a. Apabila terjadi kontradiksi, Akal didahulukan dari pada zhahir nash.
b. Menjunjung toleransi dan mengubur pentakfiran (menganggap yang lain
kafir )
c. Merenungi sunnah-sunnah tuhan yang terpendam di setiap makhluk nya.
d. Ajakan untuk mengakhiri fitnah (perpecahan dan pertikaian)
e. Menumbuhkan sikap tenggang rasa pada siapa saja yang berbeda pikiran dan
keyakinan
f.
Mempertemukan
kemaslahatan dunia dan akhirat.[6]
5. Kepercayaan salaf beserta contohnya
Al-Afghani mengembangkan pemikiran (dan gerakan) salafiyah, yakni aliran
keagamaan yang berpendirian bahwa untuk dapat memulihkan kejayaan nya, umat
Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang masih murni seperti yang dahulu di
amalkan oleh generasi pertama Islam, yang juga biasa disebut salaf (pendahulu)
yang saleh[7]. Jadi kepercayaan ilmu
salaf adalah orang-orang/pengikut ajaran agama terdahulu.
Contoh
kepercayaan salaf adalah :
·
Dalam
hal ibadah
Anda jumpai golongan ini
tampak istimewa karena sikap mereka yang begitu berpegang teguh dan berusaha
keras menerapkan ajaran-ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
menunaikan ibadah, yang meliputi jenis-jenisnya, cara-caranya,
ukuran-ukurannya, waktu-waktunya dan sebab-sebabnya.
·
Dalam
hal Akhlak
Anda pun bisa menjumpai ciri
mereka juga seperti itu. Mereka tampil istimewa dibandingkan selain mereka
dengan akhlak yang mulia, seperti contohnya: mencintai kebaikan bagi umat
Islam, sikap lapang dada, bermuka ramah, berbicara baik dan pemurah, pemberani
dan sifat-sifat lain yang termasuk bagian dari kemuliaan akhlak dan
keluhurannya.
·
Dalam
berpakaian
Anda bias
menjumpai mereka dengan pakaian yang istimewa yaitu pakaian yang mirip pada
zaman Nabi. Seperti: (laki-laki) memakai celana cingkrang, memakai jubah,
memanjangkan jenggot,dll.
6. Pengertian Dalil qath’i
Dalil Qath’I adalah dalil-dalil yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadis
mutawatir.[8]
7. Sifat mustahil bagi allah
Sifat-sifat
mustahil bagi Allah swt. – yakni yang tidak mungkin Allah swt. memiliki
sifat-sifat tersebut- adalah sebagai berikut:
1). ‘Adam (bisa mati}
2). Huduth (bias diperbarui)
3). Fana’ (tidak kekal)
4). Mumatsalatu lil hawaditsi
(menyerupai makhluknya)
5). Qiyamuhu Bighayrihi
(berdiri dengan yang lain)
6). Ta’addud (lebih dari
satu)
7). Ajzun (lemah)
8). Karahah (terpaksa)
9). Jahlun (bodoh)
10). Mautun (mati)
11). Shamamun (tuli)
12). ‘Umyun (buta)
13). Bukmun (bisu)
14). Kaunuhu ajizan (zat yang
lemah)
15). Kaunuhu Karihan (zat
yang terpaksa)
16). Kaunuhu jahilan (zat
yang bodoh)
17). Kaunuhu mayyitan (zat
yang mati)
18). Kaunuhu Asshama (zat
yang tuli)
19). Kaunuhu ‘Ama (zat yang
buta)
20). Kaunuhu Abkama (zat yang
bisu)
Sungguh Allah swt. itu mustahil
memiliki sifat-sifat tersebut, karena semuanya adalah sifat-sifat yang kurang,
sedangkan Allah swt. hanya memiliki sifat-sifat yang sempurna.
Demikianlah sifat-sifat mustahil bagi Allah swt. di
mana semuanya adalah kebalikan dari sifat-sifat wajib bagi Allah swt. yang ada dua puluh. Yang intinya Allah swt. itu
mustahil/tidak mungkin memiliki sifat yang sama dengan makhluk-makhlukNya dan
memiliki sifat-sifat yang menunjukkan ketidak sempurnaanNya, kurang, atau
cacat, karena Allah swt. adalah Maha Sempurna dan Maha SegalaNya.
8.
Arti
Al-fiqhu Fiddin dan Al-fiqhu Fil Ilmi
Al-fiqhu fiddin
dan al-fiqhu fil Ilmi berasal dar Bahasa arab yang berarti Ilmu/paham dalam
agama dan ilmu/paham dalam ilmu.
9.
Manfaat
Ilmu Tauhid Berpotensi Masuk Surga
Alasan mengapa
manfaat dari ilmu tauhid berpotensi masuk surga yaitu :
a)
Terhindar
dari syirik
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda[9],
مَنْ مَاتَ لاَ
يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ
شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan
tidak berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk
surga. Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia
akan masuk neraka.” (HR. Muslim, no. 93)
b)
Jalan menuju surga
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.[10]
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ،
أَلْقَاهَا إِلَى
مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ
اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَل
“Barangsiapa
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata,
tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya,
serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang
disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka
benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya dalam surga apa pun amalnya.” (HR.
Bukhari, no. 3435 dan Muslim, no. 28).
10. Kedudukan Ilmu tauhid dengan ilmu pengetahuan
lainnya
Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada
kemuliaan tema yang di bahasnya. Ilmu kedokteran lebih mulia dari Teknik
perkayuan karena Teknik perkayuan membahas seluk beluk kayu, sedangkan kedokteran membahas
tubuh manusia. Begitu pula dengan ilmu tauhid, ini ilmu paling mulia karena
objek pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia. Adakah yang paling agung
selain pencipta alam semesta ini? Adakah manusia yang lebih suci dari pada
rasul? Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan
penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia, untuk apa ia diciptakan,
dan bagaimana nasibnya setelah ia mati? Apalagi ilmu tauhid adalah sumber semua
ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama. Karena itu,
hokum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan
Muslimah sampai ia betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal
bahwa ia berada di atas agama yang benar. Sedangkan mempelajari ilmu lain
hukumnya fardhu kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain
tidak berdosa[11]. Allah SWT berfirman :
فَاعْلَمْ
أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Artinya:
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya
tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah.” (QS.Muhammad:19)
Al-Qur’an adalah kitab tauhid
terbesar
Sesungguhnya pembahasan utama
Al-Qur’an adalah tauhid. Kita tidak akan menemukan satu halaman pun yang tidak
mengandung ajakan untuk beriman kepada Allah, rasul-nya, atau hari akhir,
malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, atau takdir yang diberlakukan bagi
alam semesta ini . Bahkan dapat dikatakan bahwa hamper seluruh ayat Al-Qur’an yang
diturunkan sebelum hijriah (ayat-ayat Makkiyah) berisi tauhid dan yang terkait
dengan tauhid.
11. Argumen-argumen filosofi dengan menggunakan logika tentang ilmu tauhid
a)
Al kindi (185-252 H/801-866 M)
Dari suku kays di
kindah (yaman) lahirlah Abu Yusuf Ya’kub bin ishaq Ash-Sabbah bin Imran bin
Ismail bin Asy’ats bin Qays Al-Kindi. Ia lahir di kufah tahun 185 H (801 M).
Al-kindi mempelajari Al-qur’an, membaca, menulis, dan berhitung di Basrah.
Kemudian melanjutkan ke Bagdad. Ia mahir sekali dalam logika, geometri,
astronomi. Disini lah Al-kindi lebih luas mengenal ilmu pengetahuan,
kesusastraan dan kebudayaan Yunani dan siria kuno, ia juga mengusai Bahasa
Suryani, kemudian menerjemahkan buku-buku ke dalam Bahasa arab.
(A.Mustofa,1997:100).
Hakikat tuhan
Tuhan menurut
Al-kindi adalah wujud yang haq (benar) yang bukan asalnya tidak ada kemudian
ada. Ia selalu mustahil tidak ada. Ia selalu ada dan akan selalu ada. Oleh karenanya
tuhan adalah wujud sempurna yang tidak didahului wujud lain, tidak berakhir
wujud nya dan tidak adawujud kecuali dengannya[12].
Bukti-bukti wujud
tuhan
Untuk membuktikan
wujud tuhan ia menggunakan tiga jalan, yaitu : 1). Barunya alam;2). Keanekaragaman
dalam wujud; 3). Kerapian alam.
b)
Al farabi (258-339 H/872-950 M)
Hakikat tuhan
Wujud yang
sempurna dan yang ada tanpa suatu sebab, karena kalua ada sebab bagi-nya
berarti ia tidak sempurna, sebab tergantung kepadanya. Ia adalah wujud yang
paling mulia dan yang paling dahulu adanya. Karena itu tuhan adalah zat yang
azali (tanpa permulaan) dan yang selalu ada. Zat nya itu sendiri sudah cukup
menjadi sebab bagi keabadian wujud nya. Wujud nya tidak berarti hule (matter, benda) dan Form
(shrah), yaitu dua bagian yang terdapat pada makhluk. Kalua sekiranya ia
terdiri dari dua perkara tersebut, tentunya akan terdapat susunan
(bagian-bagian) pada zat nya.
Sifat-sifat tuhan
Sifat-sifat tuhan
yang digambarkan oleh Al-farabi adalah tuhan yang jauh dari makhluknya dan ia
tidak dapat dicapai kecuali dengan jalan renungan dan amalan serta
pengalaman-pengalaman (pengalaman batin).
c)
Al-ghazali (450-505 H/1058-1111 M)
Menurut
Al-ghazali, ilmu yang sangat tinngi martabatnya ialah mengenal Allah (ma’rifatul’i-lah)
dengan mengetahui zat, sifat dan af’al nya(perbuatan). Oleh karena zat Allah
tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan manusia, maka mereka tidak diwajibkan
mengetahuinya. Dalam hal ini, mereka cukup mengetahui sifat-sifat dan
perbuatannya saja. Nabi bersabda: “berfikirlah tentang makhluk ciptaan Allah
dan jangan lah kamu berfikir tentang zat nya, sehingga kamu tidak binasa” Allah
adalah wujud yang sempurna yang tidak ada sebab bagi wujud nya. Ia adalah sebab
bagi wujud yang selainnya. Wujud nya dapat diketahui dengan akal pikiran,
karena ia adalah sebab, rentetan semua seba itu tidak mungkin berlalu terus
menerus tanpa akhirnya. Oleh karena itu, rentetan sebab harus berakhir pada
“sebab pertama”, yakni Allah[13].
d)
Ibnu Thufail (awal abad VI-580 H/1110-1184 M)
Menurut Ibnu
Thufail tuhan adalah penyebab awal dari segala sebab. Ia maha kuasa, maha
mengetahui terhadap perbuatannya, serta maha bebas dalam segala kehendaknya.
Tuhan adalah pemberi wujud semua makhluk. Tetapi ia tidak mungkin dirasai dan
dikhayalkan, karena khayalan hanya mungkin mengenai hal-hal indrawi. Ia adalah
keseragaman dan keanekaragaman dan kekuatan yang tersembunyi dan yang ganjil,
suci dan tidak terlihat. Dialah sebab pertama atom pencipta dunia.
12. Kebenaran Risalah Rasulullah SAW
Bahwasanya Islam adalah agama yang benar, yang merupakan salah satu
agama samawi (langit) yang ada di muka bumi. Islam adalah agama yang hak
(benar). Allah sengaja menurunkan ajaran agama islam melalui manusia paling
istimewa, takkan tertandingi sepanjang dunia ini masih bergulir. Dia lah
Muhammad sang rasulullah yang Al-amin, gelar yang tiada pernah didapati oleh
orang-orang sebelum beliau lahir, sampai masa kehidupannya ketika dijaman
jahiliyya, bahkan sesudahnya. Sungguh tidak ada orang yang dapat menyamai Al
Amin beliau. Kejujuran yang selalu di jaga semenjak kecil hingga masa
kenabiannya.
Kita bisa mengenal ajaran islam berkat risalah yang dibawa Nabi
Muhammad, melalui beliau jualah cahaya kebenderangan ilmu dapat kita pelajari
secara luas dan menyeluruh, karena Muhammad membawakan ajarannya untuk semua
umat manusia di dunia.
Agama Islam adaalah agama yang ditujukan untuk semua umat manusia di
dunia, yang ditengarai oleh ketentuan Allah, bahwa Islam adalah agama yang
Rahmatan lil ‘alamin :rahmat bagi seluruh alam. Melalui seorang kehidupan
social, budaya dan masyarakat yang beragama[14].
Sebagaimana
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا
رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya:
“Dan tiadalah
kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh
alam”.(QS. Al-Anbiya : 107)
13. Akibat ketidaktahuan kita terhadap ilmu tauhid di dalam bermasyarakat
Akibat dari
ketidaktahuan kita terhadap ilmu tauhid dalam bermasyarakat adalah kita akan
sulit diterima di masyarakat karena kita tidak mempercayai allah itu satu dan
pastinya kita tidak mengikuti aturan dari Allah SWT, secara otomatis hidup kita
akan berantakan karena tak memiliki tujuan dalam hidup. Sebagaimana yang kita
ketahui ilmu tauhid itu adalah ilmu yang wajib kita pelajari, karena itu akan
berdampak bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan dimasyarakat.
14. Contoh ilmu tauhid yang benar agar selamat dunia akhirat
·
Bersaksi
bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah semata dan bahwa Muhammad
SAW adalah utusan Allah[15].
·
Cinta
kepada Allah SWT, dengan cara menaati segala yang diperintahkan oleh Allah SWT
dan meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah, selalu mengingat Allah,
mencintai firman-firman Allah yaitu Al-qur’an, dan selalu mengingat kematian.
·
Ridho
dam ikhlas terhadap qada dan qadar Allah, bahwa segala sesuatu yang terjadi di
alam, termasuk yang menimpa manusia sendiri, tidaklah terlepas dari takdir dan
ketentuan Allah.
·
Bertaubat
kepada Allah, taubat adalah kembali taat kepada Allah setelah sebelumnya
durhaka kepada Allah. yaitu berhenti dari maksiat, menyesal atas dosa-dosa yang
telah dikerjakan, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
·
Bersyukur
kepada Allah. Syukur ialah menggunakan segala sesuatu pemberian dari Allah pada
fungsinya masing-masing, sesuai dengan yang sudah ditentukan Allah.
·
Ikhlas,
yaitu melakukan sesuatu hanya bertujuan untuk mencari keredhoan Allah semata.
·
Tidak
iri dan dengki, orang yang bertauhid tidak akan mendengki terhadap orang lain
yang memperoleh nikmat dari Allah, karena ia mengetahui allah itu maha
bijaksana dan adil dalam membagikan rezeki.
·
Tidak
banyak mengeluh.
·
Tidak
licik, tidak akan melakukan hal-hal yang licik dalam kegiatan apapun, karena
dia meyakini bahwa Allah pasti akan membalas perbuatan sekecil apapun serta
Allah lah yang maha membolak-balikkan hati dan mengetahui setiap apa saja yang
terlintas dalam hati.
15. Bagaimana dengan seorang ustad
yang belajar ilmu tauhid tapi belum tentu ia mencintai Allah
Itu semua
tergantung niat, jika niatnya ikhlas untuk menuntut ilmu tauhid pasti akan menumbuhkan
rasa cinta kepada Allah SWT.
[1] Novan Ardi Wiyana,Ilmu
Kalam,(Bumiayu:Teras,2013),hal.4
[2] Novan Ardi Wiyana,Ilmu
Kalam,(Bumiayu:Teras,2013),hal.1
[3] Ibid…hal.2
[5] Nunu Burhanudin,Ilmu
Kalam Dari Tauhid Menuju Keadilan,(Jakarta:Prenadamedia Group,2016),hal.143
[6] Nunu Burhanudin,Ilmu Kalam
Dari Tauhid Menuju Keadilan,(Jakarta:Prenadamedia Group,2016),hal.115
[7] Ibid…hal.154
[8] Sahilun A Nasir,Pemikiran
Kalam,(Jakarta:Rajawali Pres,2010),hal.42
[9] HR.Muslim,No.93
[10] HR.Bukhari,No.3435 dan
Muslim,No.28
[12] https://www.uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/mengenal-filosuf-muslim-dan-pemikirannya-a-filsafat-ketuhanan.html
[13] https://www.uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/mengenal-filosuf-muslim-dan-pemikirannya-a-filsafat-ketuhanan.html
0 komentar:
Post a Comment