KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya
kepada kita semua. Salam sejahtera
semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntukan kita
menuju jalan kebenaran.
Alhamdulillah,
kami telah menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul
“Strategi Belajar Mengajar” yang disusun untuk memenuhi tugas bidang studi
“Strategi Belajar Mengajar” tahun akademik
2016.
Saya ucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang sudah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini tidak lepas dari segala kekurangan, karena mengingat
pengalaman dan pengetahuan kami yang sangat terbatas, oleh karena itu kami
tidak menutupi diri dari segala saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.
Semoga makalah
ini dapat berguna kepada para pembaca sekalian
dan terlebih khusus kepada diri kami sendiri.
Sangatta,
9 Oktober 2016
KELOMPOK 2
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.........................................................................................
1
DAFTAR ISI
.........................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
3
A.
Latar Belakang
...............................................................................
3
B.
Rumusan Masalah ................................................................. ....... 4
BAB II PEMBAHASAN
................................................................................
5
A.
Pengertian Strategi Belajar Mengajar
............................................. 5
B.
Macam-macam strategi Belajar Mengajar
...................................... 9
C.
Tujuan Strategi Belajar Mengajar
................................................ 15
BAB III PENUTUP
........................................................................................
10
A. Kesimpulan
...................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................................
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana
kegiatan yang didalamnya menggunakan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Strategi
pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik
pembelajaran secara spesifik. Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan
serangkaian proses atau kegiatan yang di lakukan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada. Langkah yang harus
ditempuh dalam menetapkan strategi pembelajaran adalah berkaitan dengan cara
pendekatan belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif
untuk mencapai sasaran.
Bagaimana cara
guru memandang sesuatu persoalan, konsep, pengertian, dan teori apa yang akan
digunakan dalam memecahkan sesuatu kasus, akan sangat memengaruhi hasilnya.
Lalu bagaimanakah pentingnya pengembangan strategi pembelajaran dalam
mempengaruhi perkembangan potensi siswa.
Berbagai macam
metode yang diatur dalam strategi pembelajaran yang bertujuan untuk memberi
pengetahuan yang jelas dan pasti tentang sutau pembelajaran, sehingga menetukan
aspek-aspek apa saja yang harus ditentukan sebelum memulai pembelajaran harus
sudah dipersiapkan dengan matang, supaya proses pembelajranberjlan dengan
lancar dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar
belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah anatar lain:
1. Apa
pengertian dari startegi belajar mengajar ?
2. Apa macam - macam Startegi
belajar mengajar ?
3.
Apa tujuan dan manfaat strategi belajar mengajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Belajar Mengajar
Menurut Gropper
strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan
prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran
tertentu dengan kata lain strategi belajar mengajar juga merupakan pemilihan
jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai.
Menurut Dick and Carey Strategi belajar mengajar
adalah Strategi belajar yang tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan
melainkan juga termasuk didalamnya materi atau paket pengajarannya. Menurut
Fadilah strategi belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam sistem pembelajaran.
Komponen itu
adalah tujuan materi, strategi dan evaluasi.[1] Pengertian strategi belajar
mengajar menurut para ahli lain sebagai berikut : Suparman berpendapat strategi
belajar mengajar adalah merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan
materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan dan waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Menurut Gerlach dan Ely Strategi belajar
mengajar adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Sedangkan Kemp
mengemukakan bahwa stategi belajar mengajar adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. J.R David Strategi belajar mengajar adalah perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Secara umum
strategi mempunyai penertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar
mengajar, strategi bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Menurut Drs.
Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain strategi belajar mengajar adalah
pola –pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujan yang telah digariskan. Dalam perwujudan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapi tujuan yang telah digariskan ada empat strategi
dasar dalam belajar mengajar yaitu:
1. Mengidentifikasi serta menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode,
dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga
dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal
keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang
selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempumaan sistem instruksional
yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari uraian di
atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan
harus dijadikan pedoman buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar
berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Pertama,
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana diinginkan
sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan itu. Di sini terlihat apa yang
dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan belajar mengajar. Sasaran yang
dituju harus jelas dan terarah.
Oleh karena
itu, tujuan pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah
dipahami oleh anak didik. Bila tidak, maka kegiatan belajar mengajar tidak
punya arah dan tujuan yang pasti. Akibat selanjutnya perubahan yang diharapkan
terjadi pada anak didik pun sukar diketahui, karena penyimpangan-penyimpangan
dari kegiatan belajar mengajar. Karena itu, rumusan tujuan yang operasional
dalam belajar mengajar mutlak dilakukan oleh guru sebelum melakukan tugasnya di
sekolah.
Kedua, memilih
cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk
mencapai sasaran. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep,
pengertian dan teori apa yang guru gunakan dalam memecahkan suatu kasus, akan
mempengaruhi hasilnya.
Satu masalah yang
dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan yang berbeda, akan menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama. Norma-norma sosial seperti baik, benar,
adil, dan sebagainya akan melahirkan kesimpulan yang berbeda dan bahkan mungkin
bertentangan bila dalam cara pendekatannya menggunakan berbagai disiplin ilmu.
Pengertian konsep dan teori ekonomi tentang baik, benar atau adil, tidak sama
dengan baik, benar atau adil menurut pengertian konsep dan teori antropologi.
Kemudian tidak
sama apa yang dikatakan baik, benar atau adiI kalau seseorang guru menggunakan
pendekatan agama, karena pengertian konsep dan teori agama mengenai baik, benar
atau adil itu jelas berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi.
Begitu juga
halnya dengan cara pendekatan yang digunakan terhadap kegiatan belajar
mengajar. Belajar menurut Teori Asosiasi, tidak sama dengan pengertian belajar
menurut Teori Problem Solving. Suatu topik tertentu dipelajari atau dibahas
dengan cara menghapal, akan berbeda hasilnya kalau dipelajari atau dibahas
dengan teknik diskusi atau seminar. Juga akan lain hasilnya andaikata topik
yang sama dibahas dengan menggunakan kombinasiberbagai teori.
Ketiga, memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivikasi anak
didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan
masalah, berbeda dengan cara atau metode supaya anak didik terdorong dan mampu
berpikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
Perlu dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Jadi dengan
sasaran yang berbeda, guru hendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang
sama. Bila beberapa tujuan ingin diperoleh, maka guru dituntut untuk memiliki
kemampuan tentang penggunaan berbagai metode atau mengombinasikan beberapa
metode yangrelevan. Cara penyajian yang satu mungkin lebih menekankan kepada
peranan anak didik, sementara teknik penyajian yang lain lebih terfokus kepada
peranan guru atau alat-alat pengajaran seperti buku, atau mesin komputer
misalnya.
Ada pula metode
yang lebih berhasil bila dipakai buat anak didik dalamjumlah yang terbatas,
atau cocok untuk mempelajari materi tertentu. Demikian juga bila kegiatan
belajar mengajar berlangsung di dalam kelas, di perpustakaan, di laboratorium,
di mesjid, atau di kebun, tentu metode yang diperlukan agar tujuan tercapai.
Untuk masing-masing tempat seperti itu tidak sama. Tujuan instruksional yang
ingin dicapai tidak selalu tunggal, bisa jadi terdiri dari beberapa tujuan atau
sasaran. Untuk itu guru membutuhkan variasi dalam penggunaan teknik penyajian
supaya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung tidak membosankan.
Keempat,
menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai
pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana
keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru bisa
diketahui keberhasilannya, setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam
kegiatan belajar mengajarmerupakan salah satu strategi yang tidak bisa
dipisahkan dengan strategi dasar yang lain.
Apa yang harus
dinilai, dan bagaimana penilaian itu harus dilakukan termasuk kemampuan yang
harus dimiliki oleh guru. Seorang anak didik dapat dikategorikan sebagai anak
didik yang berhasil, bisa dilihat dari berbagai segi. Bisa dilihat dari segi
kerajinannya mengikuti tatap muka dengan guru, perilaku sehari-hari di sekolah,
hasil ulangan, hubungan sosial, kepemimpinan, prestasi olahraga, keterampilan,
dan sebagainya. Atau dapat pula dilihat dari gabungan berbagai aspek.[2]
B. Macam-macam Strategi
Belajar Mengajar
Strategi
pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para
pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat
menentukan kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik, karena
proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan
materi kepada siswa sesuai tujuan, efesien, dan efektif.
Berikut macam –
macam strategi pembelajaran:
1. Strategi Ekspositori
Strategi
pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi
pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang
berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru
memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Dalam sistem
ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi,
sistematik, dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya
saja secara tertib dan teratur. Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan
strategi ini, diantaranya :
a. Metode
Ceramah
Metode Ceramah
adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok
pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif
besar. Jadi ini sesuai dengan pengertian dan maksud dari Strategi Ekspositori
tersebut.
b. Metode
Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Jadi guru
memperagakan apa yang sedang dipelajari kepada siswanya.
c. Metode
Sosiodrama
Sosiodrama pada
dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Jadi dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan
tingkah laku untuk memberikan contoh kepada siswa.
2. Strategi Inquiry
Strategi
Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan. Ada beberapa
hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:
a. Menekankan kepada aktifitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan
siswa sebagai objek belajar.
b. Proses pembelajaran berangkat dari rasa
ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
c. Jika guru akan mengajar pada sekelompok
siswa rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, strategi ini akan
kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk
berpikir.
d. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk
menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa SPI merupakan strategi yang
menekankan kepada pembangunan intelektual anak.
Strategi ini
menggunakan beberapa metode yang relevan, diantaranya :
a. Metode Diskusi
Metode diskuai
adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui
pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya
sangat terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang
diberikan oleh guru, sehingga siswa menjadi aktif.
b. Metode
Pemberian Tugas
Metode
pemberian tugas Adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan
siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas
kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.
c. Metode Eksperimen
Metode
eksperimena adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan
aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Jadi metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa
untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia
alami.
d. Metode Interaksi
Metode
interaksi adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang
materi pembelajaran.
3. Strategi
Pembelajaran Inkuiri Sosial
Strategi
Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Strategi ini menggunakan
beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode
Eksperimen
Metode
eksperimen yaitu siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri,
mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan menarik
kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
b. Metode tugas atau resitasi
Metode tugas
atau resitasi adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Siswa diberi tugas guna
menggali kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.
c. Metode Latihan
Metode latihan
Merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
tertentu. Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih
mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.
d. Metode
Karya Wisata
Metode karya
wisata adalah teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu
tempat atau objekt ertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki
sesuatu. Siswa diajak untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek
yang dikunjungi.
4. Contextual
Teaching Learning
Contextual
teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Metode
pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode Demonstrasi
Metode
Demontrasi guru memperagakan materi apa sedang dipelajari kepada siswa dengan
menyangkutkan kegiatan sehari-hari, sehingga siswa lebih memahami.
b. Metode Sosiodrama
Metode
sosiodrama adalah pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan
mendramatisasikan tingkah laku yang berhubungan dengan masalah sosial disekitar
siswa untuk memberikan contoh kepada siswa, sehingga siswa lebih paham.
5. Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah
Pembelajaran
berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitaspembelajaran yang
menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
ilmiah.Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode
Problem Solving
Metode problem
solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode
berfikir sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
b. Metode Diskusi
Disini siswa
dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi
dengan cara berdiskusi.
6. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir
Merupakan
strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam
pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa,
akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus
dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman
siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model
pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui
telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan
masalah yang diajarkan. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran
yang relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Disini siswa
dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi
dengan cara berdiskusi.
b. Metode tanya jawab
Adalah cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari
guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru
memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi
pembelajaran.
c. Metode eksperimen
Metode ini
dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas
aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.
7. Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok
Adalah
rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang. Setiap kelompok
akan memperoleh penghargaan, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang
dipersyaratkan. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang
relevan, diantaranya :
a. Metode Diskusi
Disini siswa
dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi
dengan cara berdiskusi.
b. Metode Karya Wisata
Siswa membentuk
suatu kelompok guna untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang
dikunjungi.
c. Metode Eksperimen
Dengan
berkelompok siswa melakukan eksperimen atau percobaan tentang suatu hal guna
melatih kemampuan dan pemahaman mereka.
d. Metode Tugas atau Resitasi
Siswa disuruh
membuat suatu kelompok belajar, kemudian mereka diberi tugas guna menggali
kemampuan, kekompakan, dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.[3]
C. Tujuan dan Fungsi Strategi belajar
mengajar
Sebagaimana
yang telah dikemukakan oleh para ahli bahwa pengertian pembelajaran secara
garis besarnya adalah suatu proses belajar mengajar antar guru dan anak didik
atau pun ada sangkut pautnya dengan manusia. Dalam proses belajar mengajar,
strategi belajar mengajar sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih
mengikatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu.
Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk dalam
mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Muhaimin,
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran tersebut sangat bermanfaat pada setiap
tahapan dan proses belajara mengajar, baik pada tahap kesiapan (Readiness),
pemberian motovasi, perhatian, memberikan persepsi, retensi maupun dalam
melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Dapat di jelaskan bahwa
strategi yang dibutuhkan dalam persiapan proses belajar mengajar yang harus
diperhatikan adalah kesiapan belajar siswa baik fisik maupun psikis
(Jasmani-Rohani) yang memungkinkan siswa atau subjek untuk melakukan proses
belajar. Selanjutnya, pada aspek pemberian motivasi, strategi sangat memberikan
pengaruh pada siswa.
Strategi
motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivasi) atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu dalam hal ini
adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Atas dasar ini
maka perhatian atau dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam
proses belajar mengajar menjadi sangat urgen (Penting). Pada prinsip ini
menyangkut suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat
menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya.
Tujuan Strategi
belajar mengajar antara lain:
1. Meningkatkan kualitas belajar. Karena jika
murid atau siswa mudah memahami setiap ilmu yang disampaikan, ia pun secara
otomatis akan menjadi pintar.
2. Memudahkan
siswa dalam menerima ilmu. Merupakan salah satu tujuan penting dalam penerapan
strategi belajar mengajar
3. Meningkatkan
kualitas guru. Dengan adanya penerapan strategi ini tentunya membuat guru lebih
berpikir lagi soal strategi yang lebih bagus untuk belajar siswanya. Makanya,
dengan pencarian ini guru akan memiliki banyak referensi yang kemudian akan
membuat sang guru menjadi lebih berkualitas.
Untuk
menjelaskan tentang fungsi strategi pendidikan alangkah pentingnya untuk
menjelaskan terlebih dahulu tentang fungsi pendidikan Nasional sebagai tujuan
nasional dari suatu pendidikan di Indonesia. Perlunya hal ini mengingat bahwa
seluruh proses pendidikan yang di selenggarakan bermuara pada fungsi pendidikan
nasional itu sendiri.
Fungsi strategi
pandidikan dalam arti mikro (sempit) adalah suatu cara atau teknik yang dapat
membantu (secara sadar) pelaksanaan pendidikan dalam mengembangkan aspek
jasmani dan rohani peserta didik. Berkenaan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran, strategi pendidikan merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan termasuk dalam merencanakan pembelajaran hingga pada pelaksaan
pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajar muaranya pada tercapainya tujuan
tersebut.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran
adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan
kepada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Strategi belajar mengajar merupakan proses belajar mengajar agar tercapainya
tujuan pengajaran yang efektif, efisien dan ekonomis serta dapat meningkatkan
keterlibatan siswa baik secara intelektuan maupun fisik.
Dalam proses
pembelajaran guru harus banyak memiliki strategis dan pembaharuan-pembaharuan
dalam proses belajar mengajar sehingga membuat suasana kelas menjadi interaktif
dan strategi pembelajaran juga menyangkut materi-materi yang ada dalam
pengajaran. Sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Tujuan Strategi
belajar mengajar antara lain: Meningkatkan kualitas belajar. Karena jika murid
atau siswa mudah memahami setiap ilmu yang disampaikan, ia pun secara otomatis
akan menjadi pintar. Memudahkan siswa dalam menerima ilmu. Merupakan salah satu
tujuan penting dalam penerapan strategi belajar mengajar.
Meningkatkan
kualitas guru. Dengan adanya penerapan strategi ini tentunya membuat guru lebih
berpikir lagi soal strategi yang lebih bagus untuk belajar siswanya. Makanya,
dengan pencarian ini guru akan memiliki banyak referensi yang kemudian akan
membuat sang guru menjadi lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Strategi Belajar
Mengajar, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2013).
Gulo. W, Strategi Pembelajaran,
(Jakarta: Grasindo, 2008).
http://dinap92.wordpress/.com/2013/01/12/makalah-pengertian-belajar-mengajar
sbm/.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain,
Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006).
[1]
Http://dinap92.wordpress/.com/2013/01/12/makalah-pengertian-belajar-mengajar-sbm/
diakses tanggal 18 Oktober 2016 jam 13.00 Wita.
[2] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 5.
[3] Abdul Majid, Strategi Belajar
Mengajar, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2013), hlm. 29.
[4] Gulo, W, Strategi Pembelajaran,
( Jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 21.
Sumber: http://irwansyah961220.blogspot.co.id/2017/01/makalah-strategi-belajar-mengajar.html
0 komentar:
Post a Comment