MAKALAH
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN KEGUNAAN
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
DIBUAT DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR PADA
MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 :
EFAL YUARDI
MBAK WEN
DOSEN PEMBIMBING :
BUSTIAN ARDINATA, M.Pd.I.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN) KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang maha kuasa karena dengan limpahan rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir Semester yang singkat ini, sebagai tugas pada
mata kuliah “Filsafat Pendidikan Islam “ Shalawat dan salam kita sampaikan
kepada junjungan Nabi Muhamnmad Saw Nabi yang pembawa pelita kepada umat yang
berada dalam kegelapan rahmatan lil’alamin.
Kemudian
penulis banyak mengucapkan ribuan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang
telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas yang singkat ini,
yang mungkin masih banyak kekurangan serta kesalahan baik dari segi penulisnya
maupun kesalahan lainnya yang terdapat dalam makalah ini, untuk itu kami sangat
membutuhkan sekali kritik beserta saran dari pembaca demi kesempurnaan Tugas
yang akan datang, akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
|
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap
orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin tidak sadar akanhal tersebut. Kita
semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti kehidupan,
mati, Tuhan, benar atau salah,keindahan atau kejelekan dan sebagainya. Filsafat
adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alamyang
biasanya di terima secara tidak kritis. Definisi tersebut menunjukkan arti
sebagai informal. Filsafat adalah suatu proseskritik atua pemikiran terhadap
kepercayaanyang sikapyangsnagat kita junjung tinggi. Ini adalah arti yang
formal. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambar keseluruhan. Filsafat
adlaah sebagai analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan
konsep. Dari beberapadefinisitadi bahwasanya semua jawaban yang ada difilsafat
tadi hanyalah buah pemikiran dari ahli filsafat saja secara rasio. Banyak
orangtermenungpada suatu waktu.kadang-kadang karena ada kejadian yang
membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu, dan berfikir sungguh-sungguh
tentang soal-soal yang pokok.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN,
RUANG LINGKUP DAN KEGUNAAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Filsafat
Pendidikan Islam
Secara
harfiah, kata filsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu kata Philos yang
berarti cinta, dan kata sophia berarti kebijaksanaan. Dengan demikian,
filsafat bearti cinta terhadap kebijaksanaan.[1]
Selain
itu terdapat pula teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari Bahasa
Arab Falsafah atau al hikmah yang berarti kebijaksanaan. Orang
yang mencintai atau mencari kebijaksanaan atau kebenaran disebut filsuf .[2]
Beberapa
definisi filsafat dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.
Filsafat adalah proses pencarian kebenaran
dengan cara menelusuri hakikat dan sumber kebenaran secara sitematis, logis,
kritis, dan rasional.alat yang digunakan untuk mencari kebenaran adalah akal
yang merupakan sumber utama dalam berfikir.
2.
Filsafat adalah pengetahuan tentang cara
berfikir terhadap segala sesuatu atau sekalian alam.
3.
Filsafat adalah pengembaraan alam fikir manusia
yang tidak mengenal kenyang dengan ilmu pengetahuan dan kebenaran yang hakiki.
4.
Filsafat adalah pencarian kebenaran dengan cara
berfikir sistematis yang dilakukan secara teratur mengikuti system yang berlaku
sehingga tahapan-tahapannya mudah diikuti.
5.
Pengertian formal dari filsafat adalah suatu
proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung
tinggi.
6.
Objek materi filsafat adalah segala sesuatu
yang ada dan yang mungkin ada.
Sedangkan
Pendidikan adalah usaha yang bersifat mendidik, membimbing, membina, mempengaruhi,
dan memengarahkan setiap anak didik yang dapat dilakukan secara formal maupun
informal. Lembaga pendidikan sekolah, keluarga dan masyarakat serta lingkungan
sekitar dapat menjadi media pendidikan atau penyebaran ilmu pengetahuan.
Secara
luas pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan
seseorang. Pendidikan adalah pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan
dapat pula didefenisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang
sepanjang hidupnya.dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung
tidak dalam batasan tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup, sejak lahir
(bahkan sejak hidup dalam kandungan) hingga mati. Dengan demikian, tidak ada
batas waktu berlangsungnya pendidikan. Pendidikan berlangsung pada usia balita,
usia anak, usia remaja, dan usia dewasa, atau seumur hidup manusia itu sendiri.[3]
Pendidikan
islam artinya mentransformasikan nilai-nilai Islam terhadap anak didik dan lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat. Yang bertujuan membentuk peserta
didik yang berkepribadian muslim.
Dari
pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Filsafat Pendidikan Islam
adalah pengetahuan tentang sistem berfikir kritis, sistematis,logis, dan
radikal tentang metode, pendekatan, pola, dan berbagai model pendidikan yang
islami yang diterapkan secara formal atau non formal, baik di sekolah, di
keluarga, maupun di lingkungan masyarakat.
Filsafat
Pendidikan Islam mengkaji hakikat dan seluk beluk pendidikan yang bersumber
dari Al-qur'an dan Hadits, merumuskan berbagai pendekatan proses pembelajaran,
merumuskan strategi pembelajaran, kurikulum dan sistem evaluasi pendidikan
dengan landasan yang digali dari ajaran islam, serta mengkaji maksud dan tujuan
pendidikan Islam.[4]
B. Ruang Lingkup
Filsafat Pendidikan Islam
Penjelasan
mengenai ruang lingkup ini mengandung indikasi bahwa filsafat pendidikan Islam
telah diakui sebagai sebuah disiplin ilmu. Hal ini dapat dilihat adanya
beberapa sumber bacaan, khususnya buku yang menginformasikan hasil penelitian
tentang filsafat pendidikan Islam. Sebagai sebuah disiplin ilmu, mau tidak mau
filsafat pendidikan Islam harus menunjukkan dengan jelas mengenai bidang
kajiannya atau cakupan pembahasannya.
Mempelajari
filsafat pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar,
sistematik. logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak
hanya dilatar belakangi oleh pengetahuan agama Islam saja, melainkan menuntut
kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Hal ini memberi petunjuk bahwa ruang lingkup
filsafat pendidikan islam adalah masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan
pendidikan, seperti maslaah tujuan pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode
dan lingkungan.
Ruang
lingkup Filsafat Pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Pendidik;
2.
Murid atau anak didik;
3.
Materi pendidikan;
4.
Perbuatan mendidik;
5.
Metode pendidikan;
6.
Tujuan pendidikan;
7.
Evaluasi pendidikan;
8.
Alat-alat pendidkan;
9.
Lingkungan pendidikan;
Untuk lebih jelasnya, berikut dijelaskan satu
persatu.
1.
Para pendidik adalah para guru, orang tua,
tokoh masyarakat dan siapa saja yang memfungsikan dirinya untuk mendidik. Siapa
saja dapat menjadi pendidik dan melakukan upaya untuk mendidik secara
formal maupun nonformal. Para pendidik
haruslah orang yang bisa diteladani. Orang yang membina, mengarahkan, menuntut,
dan mengembangkan minat, serta bakat anak didik agar tujuan pendidikan tercapai
dengan baik.[5]
2.
Anak didik secara filosofis merupakan objek
para pendidik dalam melakukan tindakan yang bersifat mendidik. Dikaji dari
beberapa segi, seperti usia anak didik, kondisi ekonomi keluarga, minat dan
bakat anak didik, serta tingkat intelegensinya. Dengan cara ini, tindakan
pendidikan akan mengutamakan
fleksibelitas dalam mendidik. Anak didik merupakan subjek pendidikan,
yaitu orang yang menjalankan dan mengamalkan materi pendidikan yang diberikan
oleh pendidik. Perkembangan anak didik harus memperoleh perhatian yang serius
karena semua anak didik mengalami masa-masa pertumbuhan dan perkembangan, baik
secara lahiriah maupun batiniah, secara fisikal maupun mentalitasnya. Dengan
demikian agar pendidikan dapat berhasil dengan sebaik-sebaiknya, jalan pendidikan
yang di tempuh harus sesuai dengan perkembangan anak didik. Anak didik, metode
pendidikan, evaluasi pendidikan, dan proses belajar mengajar merupakan ruang
lingkup kajian filsafat pendidikan.
3.
Materi pendidikan, yaitu bahan-bahan atau
pengalaman-pengalaman yang disusun sedemikian rupa (dengan susuna yang lazim
dan logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik. Materi
pendidikan sebaiknya dirumuskan dari kumpulan pengalaman dan proses
rasionalisasi yang juga dilengkapi muatan kultural masyarakat yang hidup dari
zaman ke zaman sehingga pendidikan yang diberikan anak didik menjadi hidup dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pandangan hidup suatu bangsa dan
Negara.
Secara
filosofis, filsafat pendidikan menyuguhkan materi- materi kependidikan yang
berhubungan dengan hal-hal berikut:
a.
Segala sesuatu yang yang bersifat metafisik
yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia
b.
Alam semesta yang fisikal dan terbentuk oleh
hokum perubahan
c.
Segala sesuatu yang rasional dan irasional
d.
Semua yang bersifat natural dan supra natural
e.
Akal, rasa, fikiran dan persepsi
f.
Hakikat yang terbatas dan tak terbatas
g.
Teori pengetahuan pada semua keberadaan
pengetahuan manusia
h.
Fungsi dan manfaat segala sesuatu yang
didambakan dan di hindarinya
4.
Perbuatan mendidik adalah seluruh kegiatan,
tindakan, perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh pendidik sewaktu menghadapi
atau mengasuh anak didiknya yang disebut dengan tahzib. Mendidik, artinya
maningkatkan pemahaman anak didik tentang kehidupan, mendalami pemahaman
terhadap ilmu pengetahuan dan manfaatnya untuk diterapkan dalam kehidupan nyata
dan sebagai pandangan hidup. Filsafat pendidikan mengkaji berbagai faktor yang
menjadi sebab dan akibat manusia membutuhkan ilmu pengetahuan, baik ilmu yang
bersifat lahiriah maupu yang bersifat batiniaah.
5.
Metode pendidikan, yaitu strategi yang
relevan yang dilakukan oleh dunia
pendidikan pada saat menyampaikan materi pendidikan kepada anak didik. Metode
berfungsi mengolah, menysun dan menyajikan materi pendidikan tersebut dapat
dengan mudah diterima dan dimiliki oleh anak didik.
6.
Evaluasi dan tujuan pendidikan. Evaluasi yaitu
system penilaian yang diterapkan kepada anak didik, untuk mengetahui
keberhasilan pendidikan yang dilaksanakan. Evaluasi pendidikan sangat
bergantung pada tujuan pendidikan. Jika tujuannya membentuk siswa yang kreatif,
cerdas, beriman, dan bertakwa, sistem evaluasi yang dioperasionalkan harus
mengarah pada tujuan yang dimaksudkan. Dengan demikian, pendidikan yang
dilaksanakan benar-benar memberikan hasil yang aplikatif bagi kehidupan siswa
dan manfaat yang besar pada masa depan.
7.
Alat-alat pendidikan dan lingkungan pendidikan
merupakan fasilitas yang digunakan untuk mendukung terlaksananya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar lingkungan
pendidikan yang mendukung terealisasinya pendidikan.[6]
Pemahaman mendalam yang dijadikan fokus utama
kepada anak didik adalah filsafat tentang Tuhan yakni Allah SWT. Sebagai
pencipta segala sesuatu, dan segala
sesuatu yang diciptakannya akan musnah, kecuali Allah. Paham ini akan
melahirkan teori relatifitas atau kenisbian. Bahkan manusia sendiri bagian dari
alam yang bersifat relative dan karena relatifitasnya, manusia dididik untuk
memiliki kesadaran tentang saat-saat menuju ketiadaannya, yakni kematian yang
menjadi pintu menuju ke alam yang kekal. Dengan demikian, menyajikan materi
ketauhidan merupakan langkah prinsipil untuk meningkatkan kesadaran emosional
dan spiritual anak didik.
Setelah pendidikan tentang ketauhidan adalah
pendidikan tentang manusia. Secara filosofis, pendidikan tentang manusia
berkaitan dengan jati diri manusia sebagai satu-satunya makhluk Allah yang
diciptakan dengan sangat sempurna, ideal, dan makhluk yang berfikir. Betapa
mengherankan apabila manusia sebagai makhluk yang berfikir tetapi enggan
menuntut ilmu. Itu artinya, manusia telah menyia-nyiakan jati dirinya sendiri.
Dengan akal, manusia memperoleh pendidikan dan pendidikan pun diwujudkan karena
adanya manusia.
Setelah manusia sebagai bagian penyajian dari filsafat pendidikan, selanjutnya adalah
tentang alam dan ilmu pengetahuan. Alam diciptakan Allah untuk manusia, dan
manusia berkawajiban menjaga dan mengambil manfaat sebaik mungkin dari alam.
Akan tetapi manusia tidak akan mampu memberdayakan alam tanpa ilmu pengetahuan.
Oleh sebab itu alam dan ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan.
C. Kegunaan
Filsafat Pendidikan Islam
Kegunaan filsafat secara umum ialah
untuk memperoleh pengertian (makna) dan untuk menjelaskan gejala atau peristiwa
alam dan sosial. Itu berarti orang yang berfilsafat harus berpikir obyektif
atas hal-hal yang obyektif, bukan menghayal.
Dari situlah para ahli dibidang tersebut telah banyak meneliti secara teoritis mengenai kegunaan Filsafat Pendidikan Islam. Umar Muhammad Al-Tomi Al-Saidany misalnya mengemukakan tiga manfaat dari mempelajari Filsafat Pendidikan Islam tersebut sebagai berikut:
Dari situlah para ahli dibidang tersebut telah banyak meneliti secara teoritis mengenai kegunaan Filsafat Pendidikan Islam. Umar Muhammad Al-Tomi Al-Saidany misalnya mengemukakan tiga manfaat dari mempelajari Filsafat Pendidikan Islam tersebut sebagai berikut:
1.
Filsafat
pendidikan itu dapat menolong para perancang pendidikan dan orang-orang yang
melaksanakannya dalam suatu Negara untuk membentuk pemikiran sehat terhadap
proses pendidikan. Disamping itu dia dapat menolong terhadap tujuan-tujuan dan
fungsi-fungsinya serta meningkatkan mutu penyelesaian masalah pendidikan dan
peningkatan tindakan dan keputusan termasuk rancangan-rancangan pendidikan
mereka. Selain itu ia juga berguna untuk memperbaiki peningkatan pelaksanaan
pendidikan serta faedah dan cara mereka mengajar yang mencangkup penilaian,
pembimbingan dan penyuluhan.
2.
Filsafat pendidikan dapat menjadi asas yang
terbaik untuk penilaian pendidikan dalam arti yang menyeluruh. Penilaian
pendidikan itu dianggap persoalan yang perlu bagi setiap pengajaran yang baik.
Dalam pengertian yang terbaru penilaian pendidikan meliputi segala usaha dan
kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, institusi pendidikan secara umum untuk
mendidik angkatan baru dan warga Negara dan segala yang berkaitan dengan
filsafat.
3.
Filsafat pendidikan akan menolong dalam
memberikan pendalaman pemikiran bagi faktor-faktor spiritual, kebudayaan,
social, ekonomi, dan politik dinegara kita
Selain hal-hal yang tersebut diatas, kegunaan Filsafat Pendidikan Islam menurut
Prof. Mohammad Athiyah Abrosyi dalam kajiannya tentang pendidikan Islam telah
menyimpulkan 5 kegunaan yang asasi bagi pendidikan Islam, yaitu:
1.
Dapat membantu pembentukan akhlak yang mulia.
Islam menetapkan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam.
2.
Berguna untuk
Persiapan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan Islam tidak
hanya menaruh perhatian pada segi keagaman saja dan tidak hanya dari segi
keduniaan saja, tetapi dia menaruh perhatian kepada keduannya sekaligus.
3.
Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan
memuaskan untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu bukan sekedar
sebagai ilmu. Dan juga agar menumbuhkan minat pada sains, sastra, kesenian,
dalam berbagai jenisnya.
4.
Menyiapkan pelajar dari segi professional,
teknis, dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi tertentu, teknis
tertenu dan perusahaan tertentu, supaya dapat iamencari rezeki dalam hidup
dengan mulia di samping memelihara dari segi kerohanian dan keagamaan.
5.
Persiapan mencari rezeki dan pemeliharaan
segi-segi kemanfaatan. Pendidikan Islam tidaklah semuanya bersifat agama atau
akhlak, sprituil semata-mata, tetapi menaruh perhatian pada segi-segi
kemanfaatan pada tujuan-tujuan, kurikulum, aktivitasnya.
.
Tidak jauh dari hal diatas, Sumber
yang lain juga menjelaskan bahwa mempelajari filsafat pandidikan Islam memiliki
beberapa kegunaan sebagai berikut:
1.
Filsafat
pendidikan Islam dapat membantu para perencana dan para pelaksana pendidikan
untuk membentuk suatu pemikiran yang sehat tentang pendidikan.
2.
Filsafat
pendidikan Islam merupakan asas bagi upaya menentukan berbagai kebijakan
pendidikan.
3.
Filsafat
pendidikan dapat dijadikan asas bagi upaya menilai keberhasilan pendidikan.
4.
Filsafat
pendidikan dapat dijadikan sandaran intelektual bagi mereka yang berkecimpung
dalam dunia praksis pendidikan. Sandaran ini digunakan sebagai bimbingan
ditengah-tengah maraknya berbagai aliran atau system pendidikan yang ada.
5.
Filsafat
pendidikan Islam dapat dijadikan dasar bagi upaya pemberian pemikiran
pendidikan dalam hubungannya dengan masalah spiritual, kebudayaan, social,
ekonomi, dan politik.
Berdasar pada kutipan diatas timbul
kesan bahwa kegunaan dan fungsi filsafat pendidikan Islam ternyata sangat
strategis, dia seolah-olah menjadi acuan dalam memecahkan permasalahan dalam
pendidikan. Hal ini disebabkan karena yang diselesaikan filsafat pendidikan
Islam itu adalah bidang filosofinya yang menjadi akar dai setiap permasalahan
kependidikan.
Dalam berpedoman pada filsafat pendidikan setiap masalah pendidikan
akan dapat dipecahkan secara benar, dan tidak asal-asalan, tambal sulam atau
sepotong-sepotong. Melihat demikian besar jasa yang dimainkan oleh
filsafat,tidak mengherankan jika seharusnya filsafat pendidikan, amaliah
pendidikan, dan pengajaran mendapat penghargaan dan penghormatan dari pihak-pihak
pelajar, para guru, dan orang-orang yang berkiprah dalam bidang pendidikan.
Dengan penghargaan dalam arti memanfaatkan jasa filsafat pendidikan
sebaik-baiknya, mereka akan memiliki sandaran dan rujukan intelektual yang
berguna untuk membela tindakan-tindakannya dalam bidang pendidikan dan
pengajaran.
Filsafat pendidikan dapat menjadi pegangan pelaksanaan pendidikan
yang menghasilkan generasi-generasi baru yang berkepribadian Muslim.
Generasi-generasi baru ini selanjutnya akan mengembangkan usaha-usaha
pendidikan dan mungkin mengadakan penyempurnaan atau penyusunan kembali
filsafat yang mendasari usaha-usaha pendidikan itu sehingga membawa hasil yang
lebih besar.
BAB III
KESIMPULAN
Islam
dengan sumber ajarannya al-Qur'an dan al-Hadits yang diperkaya oleh penafsiran
para ulama ternyata telah menunjukkan dengan jelas dan tinggi terhadap berbagai
masalah yang terdapat dalam bidang pendidikan.karenanya tidak heran untuk kita
katakana bahwa secara epistimologis Islam memiliki konsep yang khas tentang
pendidikan, yakni pendidikan Islam. Demikian pula pemikiran filsafat Islam yang
diwariskan para filosof muslim sangat kaya dengan bahan-bahan yang dijadikan
rujukan guna membangun filsafat pendidikan Islam. Konsep ini segera akan
memberikan warna tersendiri teradap dunia pendidikan jika diterapkan secara
konsisten.namun demikian adan ya pandangan tersebut bukan berarti Islam
bersikap ekslusif.
Rumusan,ide dan gagasan mengenai kependidikan yang
dari luar dapat saja diterima oleh Islam apabila mengandung persamaan dalam hal
prinsip, atau paling kurang tidak bertentangan. Tugas kita selanjutnya adalah
melanjutkan penggalian secara intensif terhadap apa yang telah di lakukan oleh
para ahli, karena apayang dirumuskan para ahli tidak lebih sebagai bahan
perbandingan, zaman sekarang berbeda dengan zaman mereka dahulu. Karena itu
upaya penggalian masalah kependidikan ini tidak boleh terhenti, jika kita
sepakat bahwa pendidikan Islam ingin eksis ditengah tengan percaturan global.
'
DAFTAR PUSTAKA
1.
Drs. Hasan Basri, M.Ag.Filsafat Pendidikan
Islam. Bandung: Pustaka Setia,2009
2.
Dr.Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam,
Jakarta:Pustaka Firdaus, 2004
3.
Nur Uhbiyati.Ilmu Pendidikan Islam.Bandung:
Pustaka Setia,2005
4.
Drs. Anas Salahudin, filsafat pendidikan.
Bandung: Pustaka Setia ,2011
5.
Dr. Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu
Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakaarya,2012
6.
http:/www.pengertiandanhakekatalampendidikan.com/
7.
http:/www.google.com
0 komentar:
Post a Comment