MAKALAH FIQIH LUGHAH- RUMPUN BAHASA ARAB



RUMPUN BAHASA ARAB
MAKALAH
Di ajukan untuk memenuhi  tugas terstruktur pada mata kuliyah
Figh lughah

Disusun Oleh :
1.      WANTI SELPIANTI    NIM : 07.264.13
2.      NOFRIADI PUTRA     NIM: 07. 254.13

Dosen Pembimbing :
DASREL PATRIA.,MA

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI
PRODI BAHASA ARAB (II)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN)
 KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2013/2014



KATA  PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat  ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat hidayah_Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan Kali ini, kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Ilmu Lughoh yang berjudul “Rumpun Rahasa Arab”.
            Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad saw, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang rahmatan lil’alamiin.
        Kemudian penulis banyak mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang singkat ini, yang masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisannya, maupun kesalahan lainnya yang terdapat dalam makalah ini, untuk itu kami sangat membutuhkan sekali kritik beserta saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah yang akan datang, akhir kata penulis mengucapkan ribuan terima kasih.




                                                                                                                                                                                                                                    Penulis
                                               



                                                                                                                                         
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..…………………………………..………i
DAFTAR ISI………………………………..…………………………..…ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.........………………………………...….………1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………….......2
BAB II PEMBAHASAN
A.     ……..……..………....
B.     ............................................................. ….………………2
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………..…………….……..……..
B.     Kritik dan Saran……………..……...……….…..……….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….
           







 
BAB I

  PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada dasarnya  bahasa lahir seiring dengan lahirnya manusia. Kehadiran manusia di dunia sudah sangat lama.
Dalam studi bahasa,  orang beramsumsi bahwa  manusia telah mengenal bahasa sejak masa lalu. Karena bahasa merupakan simbol yang membedakan manusia dari segala jenis ciptaan Allah yang lainnya. Bahasa merupakan sebuah sistem yang digunakan manusia untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam ilmu bahasa/linguistik, yang dimaksud oleh bahasa adalah system tanda bunyi yang disepakati  untuk dipergunakan oleh para kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi dan berindentifikasi diri.
Bahasa dalam keadaannya bersifat abstrak, karena tidak bisa langsung dicapai oleh pengamat tanpa melalui medium buatan seperti kamus dan buku tata bahasa. Menurut pengalaman nyata, bahasa itu selalu muncul dalam bentuk tindak atau tingkah tutur individual (individual act of speech). Dapat disimpulkan wujud bahasa ialah bahasa lisan. Namun, setiap bahasa memiliki struktur yang beragam dalam berbagai aspek, terutama dalam rumusan, kaidah-kaidah yang terbangun dan bahkan sampai historis terbentuknya sebuah bahasa tersebut.             

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Sekilas tentang bahasa semit ?
2.      Bagaimana hadirnya bahasa arab yang merupakan rumpun bahasa semit ?





eBook-bengkel pikiran cuma Rp. 100.000 saja.
e-book ini mampu memperbaiki pikiran anda yang munkin agak bermasalah


  BELI SEKARANG



BAB II
     PEMBAHASAN

A.    Sekilas tentang bahasa semit
Bahasa Semit merupakan sebuah kelompok bahasa yang dipertuturkan oleh lebih dari 200 juta jiwa, terutama di Timur TengahAfrika Utara dan Afrika Timur. Rumpun ini merupakan cabang dari rumpun timur laut bahasa Afro-Asia dan merupakan satu-satunya cabang yang juga dipertuturkan di Asia.
Bahasa Semit yang paling luas dan paling banyak dipertuturkan adalah bahasa Arab (206 juta), bahasa Amhar (27 juta), bahasa Ibrani (7 juta), dan bahasa Tigrinya (6,8 juta).
Ibnu Katsir yang mengatakan bahwa seluruh bani adam di bumi berasal dari 3 anak Nabi Nuh As yang tersisa yakni Yafits, Sam dan Ham (adapun Kan’an meninggal dalam bahtera banjir).  Kemudian Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sam adalah bapak orang Arab, Ham adalah bapak orang Habsyi, dan Yafits adalah bapak orang Romawi.”[1]
Yang dimaksud dengan bangsa Semit adalah bangsa yang merupakan keturunan Sam bin Nuh As. Ada beberapa teori yang menjelaskan asal-usul bangsa Semit, di antara sebagai berikut:
1.      Teori Afrika
Teori Afrika ini dikemukakan oleh Theodor Noldeke. Ia mengatakan bahwa “ Keserumpunan Bangsa Semit dan Bangsa Hemit menunjukkan bahwa kawasan asal Bangsa Semit adalah Afrika ”. Bangsa Hemit adalah penduduk asli Afrika.
Theodor Noldeke mendasarkan teorinya ini pada kesamaan bentuk fisik antara Bangsa Semit dan Bangsa Hemit. Kesamaan bentuk fisik dari kedua bangsa tersebut yaitu mereka sama-sama memiliki ukuran tulang betis yang kecil dan keduanya memiliki bentuk rambut yang keriting.
2.      Teori Armenia
Teori ini dikemukakan oleh seorang peneliti dari Perancis yang bernama Ernest Renan. Bersama pendukungnya  ia mengatakan bahwa bangsa Semit datang dari tempat-tempat tertentu dari bangsa Armenia. Pendapat ini bersumber dari Genesis. Ia juga mengatakan bahwa bahasa semit berasal dari kawasan Armenia.
3.      Teori Babilonia
Teori ini dikemukakan oleh dua orang peneliti yang bernama Ignatius Guidi dan Frest Hummel. mereka mengatakan dalam tulisannya yang diterbitkan tahun 1879 " Kawasan asal bangsa semit adalah hilir sungai Eufrat yaitu lembah Daratan Irak (Babilonia).
4.      Teori Arab.
Tokohnya antara lain adalah Sprenger, de Goideh, Keitani, dan D. Moscati. Mereka berpendapat bahwa Jazirah Arabia adalah buaian (tempat kelahiran) pertama bangsa Semitik. Mereka menunjukkan bukti-bukti yang sangat kuat diantaranya: Jika sejarah menyebutkan bahwa bangsa Semit hidup di luar Jazirah Arab, maka pernyataan itu dapat diterima, akan tetapi mereka tinggal di sana setelah berimigrasi dari Jazirah Arab. Karena dalam sejarah juga disebutkan bahwa kawasan subur di antara dua sungai Tigris dan Eufrat selalu didatangi oleh berbagai suku Badwi (nomaden) yang datang dari kawasan padang pasir Arab, sampai akhirnya kawasan ini  kawasan Asia Barat secara keseluruhan dan juga kawasan Afrika Utara dipenuhi oleh sejumlah besar manusia yang kemudian disebut dengan gelombang manusia Arab.
Teori yang paling sering dijadikan rujukan adalah teori yang menyebutkan bahwa bangsa Semit berasal dari Jazirah Arab. Teori ini dikemukakan oleh Sprenger dkk. Mereka berpendapat bahwa Jazirah Arab merupakan kawasan asal bangsa Semit.  Dari sanalah mereka berpencar ke berbagai kawasan sekitar yang lebih subur karna pada dasarnya bangsa ini selalu berpindah-pindah (Nomaden) dan berperadaban seperti ke kawasan di antara dua sungai Eufrat dan Tigris, Suria, Palestina, Etiopia, Afrika Utara, dan Mesir. Di sanalah mereka kemudian mendirikan negara-negara dan kerajaan-kerajaan.[2]

    
B.     Rumpun bahasa semit
Bahasa-bahasa Semitik secara umum terbagi dua: Semitik Timur dan Semitik Barat. Bahasa-bahasa Semitik Barat terbagai menjadi: Semitik Barat Daya dan Semitik Barat Laut.
 Sementara Bahasa Semitik Timur adalah bahasa Akadia dengan dua cabangnya yaitu: bahasa Babilonia dan bahasa Asyiria. Bahasa Semitik Timur ini sampai ke tangan kita dalam bentuk prasasti-prasasti yang tertulis dengan tulisan paku di tanah kering. Prasasti terpenting antara lain adalah prasasti yang di dalamnya ada tertulis hukum Hamurabi yang merupakan aturan hukum paling tua di muka bumi. Wilayah tempat asal bahasa Semitik Timur adalah negeri di antara dua sungai Dajlah dan Furat di Irak.
Sementara bahasa Semitik Barat Laut terbagi kepada dua bahasa: Kan’aniyah dan Aramea. Yang pertama (Kan’aniyah) terbagi menjadi Kan’aniyah Utara dan Kan’aniyah Selatan. Yang utara diwakili oleh bahasa Ugaritik, yaitu sebuah dialek Kan’aniyah kuno, dipakai di kota Ugarit yang terletak lebih dari 12 km sebelah utara Latakia pantai Siria. bahasa Kan’aniyah Selatan mencakup bahasa Ibrani, bahasa Muabiyah, bahasa Finikiya, dan bahasa Eufritiya.
Bagian kedua dari bahasa Semitik Barat Laut adalah bahasa al-Ārāmiyah. Di antara dialek-dialek Ārāmiyah adalah apa yang dikenal dengan bahasa al-Mundā’iyah, yaitu dialek sekelompok ahli makrifah Kristen yang hingga saat ini masih ditemukan di selatan Irak. Dialek ini adalah dialek murni yang kata-kata dan strukturnya tidak bercampur dengan bahasa Ibrani atau bahasa-bahasa lain. Dialek Ārāmiyah yang paling penting adalah Siryāniyah
Bahasa Semitik Barat Daya, yang mencakup dua bahasa yaitu bahasa Arab dan bahasa Habasyah (Ethiopia). Habasyah adalah bahasa bangsa Semit yang keluar dari bagian selatan jazirah Arabia ke negara-negara yang berhadapan dengannya yaitu Habasyah, yang kemudian dijajahnya dan berasimilasi secara erat dengan penduduknya, orang-orang Hāmiyyin.



Namun, belum ada yang mengetahui kapan bangsa Semitik ini migrasi ke sana. Kuat dugaan bahwa itu terjadi selama beberapa masa jauh sebelum kelahiran Nabi Isa as. bahasa mereka dinamakan Ja’ziyah sebagai nisbah kepada nama bangsa kuno, sebagaimana juga dinamakan dengan nama yang diambil sendiri oleh orang-orang habasyah dari bahasa Yunani, yaitu “Ethiopia”.
Sedangkan bahasa Arab terbagi menjadi dua: bahasa Arab Selatan dan bahasa Arab Utara. Yang pertama, di kalangan linguis Arab dikenal dengan bahasa Himyariyah, berasal dari Yaman dan selatan jazirah Arabia, terbagi menjadi dua dialek yaitu Saba’iyah dan Ma’iniyah. Dari kedua dialek ini banyak prasasti yang sampai ke tangan kita, berasal dari masa abad XII SM, dan abad VI M.
Sementara bahasa Arab Utara adalah bahasa pertengahan jazirah Arabia dan bagian utaranya. Bahasa inilah yang kita kenal dengan bahasa Arab fusha. Bahasa ini abadi karena menjadi media tulis kitab suci Al-Qurān sehingga ia tersebar luas, bahkan bahasa dunia yang paling luas tersebar ke mana-mana.

C.    Bahasa Arab Sebagai Rumpun Bahasa Semit
Tabir sejarah dan asal-usul bahasa Arab dapat di lacak pada masa sebelum atau setelah kedatangan Islam, meliha aspek historisnya ternyata bahasa Arab mempunyai persamaan dengan bahasa serumpun dengannya yang dituturkan oleh orang-orang Ibri, Habasyi, Aramiyyah dan selainnya. Bahasa Arab merupakan satu-satunya bahasa nasional yang masih bertahan di seluruh dunia Arab yaitu: Mesir, Sudan, Libya, Tunisia, Maghribi, Algeria, Arab Saudi dan selainnya. Titik tolak kemajuan dan perkembangan pesatnya bahasa Arab ini bermula sejak diturunkannya Al-Qurān dalam bahasa Arab yang merupakan mukjizat yang paling agung di dunia ini. Maka dari itu itu, bahasa Arab secara tidak langsung menjadi bahasa komunikasi seluruh umat Islam di dunia di samping hadis Rasulullah s.a.w diabadikan dalam bahasa Arab. Semua aspek keilmuan Islam dan penyebarabn dakwah islamiyah ke seluruh pelosok bumi ini, menggunakan medium bahsa arab baik itu bahasa lisan maupun tulisan. [3]
Bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu Arab selatan dan Arab utara. Arab selatan ialah daerah Yaman negeri Arab selatan yang disebut pusat peradaban terkemuka bagi orang-orang Samiyah. Bahasa-bahasa Arab selatan (bahasa Yaman kuno) dibagi menjadi beberapa bagian: di antaranya Saba’, Hamiria Kuno,  Qatabania, Hadrimia, dan lain-lain. Bahasa-bahasa atau dialek-dialek ini dinisbatkan kepada orang-orang Arab yang terbuang di masa lalu. Adapun Arab utara ialah bahasa Arab yang terdiri dari bahasa prasasti yang ditemukan di utara kepulauan dan pinggiran Syam.
Bahasa Arab yang sampai kepada kita terbagi juga kepada dua: yaitu Arab Ba’idah dan Arab Baqiyah.
1.      Arab Ba’idah yaitu bahasa Arab yang berupa prasasti-prasasti yang menunjukkan dialek yang diucapkan oleh suku Arab yang tinggal di bagian utara Hijaz.
2.       Arab Baqiyah adalah bahasa Arab fushha yang menguasai pertengahan Jazirah Arab dan pinggiran dalam kurun waktu yang belum diketahui. Bahasa Arab fushha inilah yang digunakan oleh orang Arab sebagai bahasa Nasionalnya. Bahasa ini adalah bahasa al-Qur’an dan al-Hadits. Oleh karena itu, al-Allamah Abu Husain Ahmad mengatakan bahwa bahasa Arab itu adalah tauqifi, bukan Ishtilahi. Adapun dalil yang beliau gunakan adalah al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 31:[4]
zN¯=tæur tPyŠ#uä uä!$oÿôœF{$# $yg¯=ä. §NèO   ......
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,”






BAB III
             PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Bahasa Semit merupakan sebuah kelompok bahasa yang 1, Afrika Utara dan Afrika Timur. Rumpun ini merupakan cabang dari rumpun timur laut bahasa Afro-Asia dan merupakan satu-satunya cabang yang juga dipertuturkan di Asia.
Bahasa-bahasa Semitik secara umum terbagi dua: Semitik Timur dan Semitik Barat. Bahasa-bahasa Semitik Barat terbagai menjadi: Semitik Barat Daya dan Semitik Barat Laut.
Bahasa Arab yang sampai kepada kita terbagi juga kepada dua: yaitu Arab Ba’idah dan Arab Baqiyah.
1.      Arab Ba’idah yaitu bahasa Arab yang berupa prasasti-prasasti yang menunjukkan dialek yang diucapkan oleh suku Arab yang tinggal di bagian utara Hijaz.
2.       Arab Baqiyah adalah bahasa Arab fushha yang menguasai pertengahan Jazirah Arab dan pinggiran dalam kurun waktu yang belum diketahui.
  1. KRITIK DAN SARAN
Dalam penulisan makalah ini sebagai manusia biasa yang mempunyai kesalahan dan kekhilafan penulis menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan, baik itu dari segi penulisan, pemaparan pembahasan, ataupun kesalahan yang lainnya. Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca demi kelancaran penulisan makalah-makalah selanjutnya.






DAFTAR PUSTAKA

http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2010/11/sejarah-bahasa-arab.html.
[1] http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2010/11/sejarah-bahasa-arab.html.




[1] http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2010/11/sejarah-bahasa-arab.html.
[2] http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2010/11/sejarah-bahasa-arab.html.
[3] http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2010/11/sejarah-bahasa-arab.html.
[4] http://makalahpausil.wordpress.com/2013/12/09/rumpun-rumpun-bahasa-terkenal-di-dunia/

Share on Google Plus

About Epal Yuardi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment